INFO NASIONAL - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan bahwa bangsa Indonesia saat ini dan ke depan harus menuntaskan tiga agenda besar bangsa.
Pertama, mengejar ketertinggalan bangsa dalam berbagai bidang. Kedua, menyejahterakan ekonomi rakyat. Ketiga, serta yang paling krusial, adalah menjahit kembali merah putih.
“Saat ini merah putih yang terlahir sejak awal sejarah kemerdekaan bangsa telah terkoyak oleh berbagai kesalahpahaman dan paham yang merusak,” ujar Zulkifli pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR bersama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Gedung Nusantara V, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Sabtu, 23 Septmber 2017.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie, Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng KH Shalahuddin Wahid, dan ratusan delegasi perwakilan ICMI dari seluruh Indonesia. “Ada yang beranggapan beragama berarti jauh dari berbangsa. Tunduk pada ajaran agama dianggap tidak setia kepada paham kebangsaan. Ini jelas salah," kata Zulkifli yang juga Ketua Dewan Pakar Pusat ICMI periode 2015-2020.
Zulkifli menegaskan kesalahpahaman dalam mengartikulasikan, memahami, serta mengimplementasikan paham keagamaan dan kebangsaan itu adalah hal yang sangat serius dan dapat berdampak negatif jika terus dibiarkan. Menurutnya, yang lebih membahayakan adalah ketika kesalahpahaman tersebut masuk dalam arena kontestasi politik. “Pemahaman yang salah, paham tersebut digunakan untuk mengkotak-kotakkan rakyat sesuai pilihan politik, baik itu parpol atau kepala daerah,” ujar Zulkifli.
Semestinya, kata Zulkifli, kalah atau menang dalam kontestasi politik adalah hal yang biasa dan lumrah. "Tapi, jangan gara-gara kontestasi politik, rakyat menjadi terpecah belah dan terkotak-kotak,” katanya.
Di hadapan para Dewan Pakar ICMI, Zulkifl Hasan mengungkapkan bahwa faktanya di Indonesia, paham keagamaan serta kebangsaan syang saling menopang dan menjadi pemeluk agama yang taat, adalah jalan menjadi warga negara yang baik. "Bahkan, dalam ajaran Islam, mencintai tanah air adalah bagian dari iman," katanya. (*)