Hashim Kuasai Sebagian Saham Kiani

Reporter

Editor

Selasa, 17 April 2007 03:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Kiani Kertas telah mendapat suntikan dana dari Hashim Djojohadikusumo. Pernyataan itu diungkapkan oleh pemilik pabrik bubur kertas tersebut, yaitu Prabowo Subianto, yang juga kakak kandung Hashim."Jelas tidak (dijual), sekarang akan kami jalankan," kata Prabowo Subianto setelah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor kepresidenan, Jakarta, kemarin.Suntikan dana dari sang adik akan mengurangi kepemilikan saham Prabowo di Kiani menjadi separuhnya. Sayangnya, dia enggan menyebutkan jumlah modal yang akan disuntikkan oleh Hashim. "Nanti kita lihat jumlahnya," katanya.Prabowo membeli Kiani dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Dananya berasal dari kredit Bank Mandiri sebesar US$ 230 juta (sekitar Rp 2,1 triliun). Namun, dalam perjalanannya, Kiani mengalami kesulitan modal kerja. Sejumlah investor dalam dan luar negeri pernah berniat menanamkan modalnya di perusahaan ini. Tapi semua berakhir tanpa kata sepakat.Tahun lalu, Putera Sampoerna tertarik membeli Kiani. Bank Mandiri telah menyetujui rencana itu. Namun, penjualan itu juga tidak jadi terlaksana.Bank Mandiri sempat berniat melayangkan somasi, yang meminta mandat mencari investor. Kreditor menginginkan kontrol penuh dalam proses ini. Menurut manajemen bank pelat merah itu, kontrol belum diberikan oleh pemilik perusahaan. Pengajuan somasi diurungkan setelah Prabowo mulai mencicil utangnya secara bertahap. Sebelumnya, Direktur Bank Mandiri Pahala N. Mansyuri mengatakan utang Kiani tinggal US$ 170 juta.Dana pembayaran utang ditengarai berasal dari penjualan saham milik Hashim di Nations Energy.Prabowo tidak membantah kabar tersebut. Dia menegaskan investor itu adalah Hashim. "Masak kalian nggak tahu Pak Hashim (yang menjadi investor Kiani)," katanya singkat.Komisaris Utama Bank Mandiri Luhut Panjaitan pernah membenarkan soal masuknya Hashim ke Kiani. Menurut Luhut, Hashim telah menyetor dana sekitar US$ 50 juta (sekitar Rp 450 miliar) untuk merestrukturisasi utang Kiani di Bank Mandiri.Selain restrukturisasi utang, Prabowo mengatakan Kiani akan mulai berproduksi pada akhir Agustus tahun ini. Produksi bubur kertas pabrik yang berlokasi di Berau, Kalimantan Timur, itu rencananya hanya sekitar 40 ribu ton atau 80 persen dari kapasitas produksi. Jumlahnya akan terus ditingkatkan menjadi 200 ribu ton hingga akhir tahun ini. Dia berharap dua atau tiga tahun lagi Kiani dapat berproduksi penuh.Tentang kemungkinan penerbitan surat utang untuk pengembangan pabrik, Prabowo menyatakan rencana itu belum terpikirkan saat ini. "Dalam 3-4 tahun, kalau sudah bagus, mungkin bisa," katanya singkat.Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan dari Bank Mandiri. Corporate Secretary Bank Mandiri Mansyur S. Nasution menolak berkomentar tentang kelanjutan restrukturisasi kredit Kiani di Bank Mandiri. Alasannya, dia tidak memegang data tersebut.Melalui pesan pendek (SMS), dia meminta Tempo menghubungi Direktur Special Asset Management Bank Mandiri Riswinandi. Namun, Riswinandi juga tidak bisa dihubungi. l SUTARTO | AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Gelar Sengketa PT Kiani Kertas Diundur Setelah Pilpres. Kenapa?

27 Februari 2019

Gelar Sengketa PT Kiani Kertas Diundur Setelah Pilpres. Kenapa?

Pemerintah Kaltim menunda gelar sengketa PT Kiani Kertas atas alasan ini.

Baca Selengkapnya

Jubir JK: Prabowo Beli Perusahaan, Bukan Beli Lahan di Kalimantan

20 Februari 2019

Jubir JK: Prabowo Beli Perusahaan, Bukan Beli Lahan di Kalimantan

Prabowo membeli PT Kiani Kertas pada 2004, saat JK baru dua pekan menjabat sebagai wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

PT Kertas Nusantara Lolos dari Ancaman Pailit

21 Juli 2011

PT Kertas Nusantara Lolos dari Ancaman Pailit

Keputusan diambil dalam rapat pemungutan suara yang diadakan untuk memutuskan menolak atau menerima proposal perpanjangan pembayaran utang perusahaan milik Prabowo Subianto itu.

Baca Selengkapnya

Kejagung Hentikan Penyidikan Korupsi PT Kiani

6 Juli 2011

Kejagung Hentikan Penyidikan Korupsi PT Kiani

Kejaksaan Agung memutuskan untuk menghentikan penyidikan kasus dugaan korupsi pengambilalihan aset PT Kiani Kertas di Bank Mandiri.

Baca Selengkapnya

Sampoerna Masih Ingin Beli Kiani

3 Februari 2006

Sampoerna Masih Ingin Beli Kiani

Direktur Utama PT Danareksa Lin Che Wei mengatakan Putera Sampoerna belum menutup pintu transaksi pembelian PT Kiani Kertas.

Baca Selengkapnya

Investasi HTI Sampoerna Tunggu Kepastian Pembelian Kiani

3 Februari 2006

Investasi HTI Sampoerna Tunggu Kepastian Pembelian Kiani

Investasi pembangunan hutan tanaman industri (HTI) satu juta hektare di Kalimantan oleh Keluarga Sampoerna masih menunggu kepastian negosiasi pembelian PT Kiani Kertas.

Baca Selengkapnya

Kalla Kritik Sampoerna Soal Kiani Kertas

3 Februari 2006

Kalla Kritik Sampoerna Soal Kiani Kertas

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik sikap Putera Sampoerna dalam proses negosiasi pembelian PT Kiani Kertas.

Baca Selengkapnya

Investor Baru Diminta Lunasi Utang Kiani

21 Desember 2005

Investor Baru Diminta Lunasi Utang Kiani

Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo berharap investor baru yang berniat membeli PT Kiani Kertas mampu membayar seluruh utang Kiani sebesar US$ 201 juta.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Mantan Deputi BPPN Diperiksa

13 Juli 2005

Hari Ini Mantan Deputi BPPN Diperiksa

Syahrial diperiksa untuk mengetahui prosedur pelelangan PT Kiani Kertas oleh BPPN.

Baca Selengkapnya

Kejagung Periksa Prabowo Subianto

5 Juli 2005

Kejagung Periksa Prabowo Subianto

Prabowo diperiksa sebagai saksi berkaitan dengan kasus kredit macet PT Kiani Kertas di Bank Mandiri senilai Rp 1,8 triliun pada 2002.

Baca Selengkapnya