TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejumlah investor asing telah menyatakan kesediaannya berinvestasi di bidang industri elektronika dan otomotif. Kepastian itu menyusul dikeluarkannya kebijakan stimulus fiskal di bidang perpajakan dan kepabeanan beberapa hari yang lalu. Namun belum diperoleh angka yang pasti tentang jumlah investor dan nilai investasinya. Saya lupa angka persisnya, tapi yang jelas banyak yang berminat, kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Aneka Deperindag, Subagyo, di Jakarta, rabu (15/1). Dia menyebutkan, sebagian besar investor yang berminat berasal dari negara-negara Asia, seperti Cina, Taiwan, dan Korea. Mereka bermaksud mengembangkan industri komponen kendaraan bermotor. Subagyo memastikan, pasar otomotif Indonesia masih menarik, terutama sepeda motor yang banyak digunakan masyarakat. Saat ini kebutuhan akan produk itu mencapai 17 juta per tahun. Tahun 2003 itu diperkirakan tumbuh sebesar 10 persen. Ke depan, industri otomotif bukan hanya untuk kendaraan roda dua, melainkan juga roda empat. Pemerintah juga akan mengembangkan industri kendaraan bermotor dan komponennya untuk kepentingan niaga. Dia mencontohkan sedan kecil yang tidak lebih dari 1500 cc. Namun Subagyo tidak membuat target tertentu. Dia menegaskan kebijakan industri otomotif adalah mengembangkan komponen kendaraan bermotor. Dengan potensi pasar yang tinggi, Subagyo meminta importir atau produsen untuk tidak sekedar memasukkan barangnya secara utuh. Tetapi mendirikan industri komponen yang sebelumnya tidak dirakit di Indonesia. Retno Sulistyowati TNR