Akhir September 2017, Debitor Mulai Cairkan Kredit Investasi  

Reporter

Editor

Senin, 18 September 2017 10:55 WIB

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah tinggal di kawasan Citayam, Bogor, (18/08). Dengan turunnya bunga kredit KPR dari sejumlah bank pemerintah, permintaan pada sektor properti mulai membaik. Foto: TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang akhir kuartal ketiga tahun ini, kelompok bank swasta melihat mulai banyak kredit investasi yang dicairkan debitor. Namun realisasinya belum sebesar ekspektasi pada awal tahun ini.

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan, menjelang akhir kuartal ketiga, dari sisi penarikan untuk penggunaan fasilitas kredit investasi oleh debitor sudah mulai menggeliat. “Namun memang masih tidak sebesar ekspektasi seperti awal tahun ini, tapi pada semester kedua harapannya terus semakin menggeliat,” ujarnya, Jumat, 17 September 2017.

Baca: Ekonom Mandiri Yakin Masih Ada Ruang Penurunan Bunga Kredit

Sampai Juni 2017, bank berkode emiten NISP itu sudah mencatatkan kredit investasi Rp 24,45 triliun. Angka itu naik 10 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu senilai Rp 22,23 triliun.

Hal senada disampaikan Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja. Dia menyebutkan tren penarikan kredit investasi pada bank swasta terbesar Indonesia itu sudah mulai tampak menjelang akhir kuartal ketiga. “Namun belum terlalu banyak juga yang melakukan penarikan tersebut,” katanya.

Bank berkode emiten BBCA itu pun sudah mencatatkan pertumbuhan kredit investasi pihak ketiga 5,58 persen menjadi Rp 114,03 triliun. Angka itu naik dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu senilai Rp 108 triliun.

Data Bank Indonesia sampai Juli 2017 menunjukkan kredit investasi naik 6,2 persen menjadi Rp 1.110 triliun dibandingkan dengan Juli 2016. Persentase pertumbuhan itu pun lebih tinggi ketimbang Juni 2017 yang naik 6,1 persen. Penyaluran kredit kepada debitor swasta hingga Juni 2017 juga masih tumbuh satu digit 7,18 persen menjadi Rp 4.114 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan menilai masih ada ruang untuk memangkas suku bunga kredit perbankan. Ruang itu berasal dari transmisi penurunan suku bunga Bank Indonesia terhadap suku bunga kredit yang masih belum selesai dilakukan. "Secara industri, masih ada ruang 20 sampai 40 basis poin," katanya pada awal Agustus lalu.

Bank Mandiri, menurut dia, belum menurunkan suku bunga kredit. Sebab, penurunan suku bunga kredit bergantung pada seberapa jauh penurunan suku bunga dana.

BISNIS.COM

Berita terkait

Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

15 Februari 2024

Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

Hasil riset tim Bank Mandiri memproyeksikan terjadi peningkatan belanja infrastruktur pada APBN 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

20 Oktober 2023

Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

Survei Bank Indonesia menunjukkan penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 terindikasi meningkat. Hal ini tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4 persen, lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 94 persen.

Baca Selengkapnya

Perbankan Tetap Andalkan Kredit Infrastruktur

31 Januari 2019

Perbankan Tetap Andalkan Kredit Infrastruktur

Perbankan tetap membuka ruang untuk penyaluran kredit infrastruktur tahun ini.

Baca Selengkapnya

Tanpa Modal, Ratu Prabu Biayai LRT dari Pinjaman Bank Cina

10 Januari 2018

Tanpa Modal, Ratu Prabu Biayai LRT dari Pinjaman Bank Cina

Ratu Prabu Energi berencana menggarap proyek LRT senilai Rp 30 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank Jaga Risiko Penyaluran Kredit Infrastruktur dengan Cara Ini

6 November 2017

Bank Jaga Risiko Penyaluran Kredit Infrastruktur dengan Cara Ini

Kalangan perbankan berusaha menjaga risiko penyaluran kredit infrastruktur dengan sejumlah upaya.

Baca Selengkapnya

Debitor Cairkan Kredit Investasi di Semester II, Apa Pemicunya?

18 September 2017

Debitor Cairkan Kredit Investasi di Semester II, Apa Pemicunya?

Banyaknya debitor mencairkan kredit investasinya di perbankan pada semester kedua tahun ini tak lepas dari target pengerjaan proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Bahana Terbitkan Reksa Dana Terbatas Proyek Infrastruktur

4 September 2017

Bahana Terbitkan Reksa Dana Terbatas Proyek Infrastruktur

Bahana menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas senilai USD 35 juta untuk proyek pelabuhan dan Rp 5 triliun untuk jalan tol tahun depan.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama: Dana Haji Boleh untuk Pembangunan Infrastruktur

29 Juli 2017

Menteri Agama: Dana Haji Boleh untuk Pembangunan Infrastruktur

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan dana setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) boleh dikelola untuk hal-hal produktif.

Baca Selengkapnya

Jasa Marga Raup Rp 1 Triliun dari Bank Syariah Mandiri

12 Juni 2017

Jasa Marga Raup Rp 1 Triliun dari Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri (BSM) sebesar Rp 1 triliun untuk percepatan pembebasan lahan di ruas jalan tol baru.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Salurkan Pembiayaan Infrastruktur Rp 1,5 Triliun

1 Juni 2017

Bank Mandiri Salurkan Pembiayaan Infrastruktur Rp 1,5 Triliun

Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,5 triliun kepada PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)

Baca Selengkapnya