BPS Catat Impor RI Selama Agustus 2017 Turun

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 16:11 WIB

Presiden Joko Widodo melihat hasil kerajinan tembaga saat peluncuran fasilitas kebijakan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM) di Tumang, Boyolali, Jawa Tengah, 30 Januari 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat impor Indonesia pada Agustus 2017 menurun tipis 2,88 persen dibandingkan Juli 2017. Nilainya turun dari US$ 13,89 miliar menjadi US$ 13,49 miliar. Sementara dibandingkan Agustus 2016, nilainya meningkat 8,89 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan penurunan nilai impor dipicu turunnya nilai impor nonmigas sebesar US$ 580,6 juta atau 4,80 persen. "Walaupun impor migas meningkat," kata dia di kantornya, Jumat, 15 September 2017.

Impor migas naik US$ 180,8 juta atau 10,16 persen dibandingkan Juli 2017. Nilainya mencapai US$ 1,96 miliar. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, impor migas naik 9,11 persen.

Suhariyanto mengatakan kenaikan impor migas dipicu naiknya nilai impor minyak mentah sebesar US$ 119,8 juta atau 20,41 persen. Impor hasil minyak pun naik US$ 62,8 juta atau 6,25 persen. Sebaliknya, impor gas menurun US$ 1,8 juta atau 0,96 persen.

Nilai impor kumulatif Januari-Agustus 2017 sebesar US$ 99,68 miliar atau naik 14,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan terjadi pada impor migas dan non migas masing-masing US$ 3,3 miliar dan US$ 8,9 miliar.

Peningkatan impor migas disebabkan oleh naiknya impor hasil minyak US$ 2,8 miliar atau 43,90 persen dan gas US$ 605,8 juta atau 58,33 persen. Namun impor minyak mentah turun US$ 96 juta atau 2,14 persen.

Volume impor Agustus 2017 meningkat 4,88 persen atau 658,2 ribu ton. Kenaikan tersebut dipicu naiknya volume migas dan non migas masing-masing 266,3 ribu ton dan 391,9 ribu ton.

Kenaikan volume impor migas disebabkan naiknya volume impor minyak mentah 338 ribu ton dan hasil minyak 8,4 ribu ton. Sedangkan volume impor gas turun 80,1 ribu ton.

Volume impor secara kumulatif Januari-Agustus 2017 mencapai 2.862,6 ribu ton atau naik 2,83 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kondisi tersebut dipicu naiknya volume impor migas sebesar 730,4 ribu ton dan nonmigas sevesar 2.132,2 ribu ton.

Komoditas impor yang paling banyak mengalami peningkatan adalah golongan buah-buahan yaitu sebesar US$ 63,6 juta atau 277,73 persen. Komoditas lainnya adalah bahan kimia organik US$ 61,7 juta atau 13,74 persen, binatang hidup US$ 44,1 juta atau 116,05 persen, serta susu, mentega, telur US$ 30,6 juta atau 46,22 persen. Sementara mesin dan peralatan listrik US$ 28,2 juta atau 1,81 persen.

Sementara golongan perhiasan dan permata, menurut BPS, mengalami penurunan tertinggi yaitu US$ 184,1 juta atau 71,77 persen. Golongan lainnya yang mengalami penurunan adalah kendaraan dan bagiannya sebesar US$ 94,5 juta atau 13,09 persen, perangkat optim US$ 87,7 juta atau 28,04 persen, pupuk US$ 86,9 juta atau 42,79 persen, dan kapas US$ 52,2 juta atau 23,91 persen.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

5 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

7 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

12 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

12 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

14 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya