TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan golongan bahan baku/penolong mendominasi impor pada Agustus 2017. Jumlahnya mencapai 74,56 persen dari total impor.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan impor bahan baku/penolong senilai US$ 10,1 miliar. "Jumlahnya menurun dibanding bulan sebelumnya," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Jumat, 15 September 2017. Pada Juli 2017, nilainya sebesar US$ 10,4 miliar.
Simak: BPS: Impor Kapal Laut dan Bangunan Terapung Melonjak
Nilai impor barang modal berkontribusi 16,48 persen atau US$ 2,2 miliar. Nilai impor barang modal menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2,3 miliar. Sedangkan impor barang konsumsi berkontribusi paling kecil, yaitu 8,87 persen atau senilai US$ 1,2 miliar. Nilainya lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya, yaitu US$ 1,1 miliar.
Selama Januari-Agustus, nilai impor barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal mengalami peningkatan masing-masing US$ 954,6 juta, US$ 10 miliar, dan US$ 1,2 miliar.
Impor Indonesia pada Agustus 2017 menurun tipis 2,88 persen dari US$ 13,89 miliar menjadi US$ 13,49 miliar dibanding Juli 2017. Dibandingkan dengan Agustus 2016, nilainya meningkat 8,89 persen. Penurunan nilai impor dipicu turunnya nilai impor nonmigas sebesar US$ 580,6 juta atau 4,80 persen.
Sementara itu, impor migas meningkat US$ 180,8 juta atau 10,16 persen dibanding Juli 2017. Nilainya mencapai US$ 1,96 miliar. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, impor migas naik 9,11 persen.
Kenaikan impor migas dipicu naiknya nilai impor minyak mentah sebesar US$ 119,8 juta atau 20,41 persen. Impor hasil minyak pun naik US$ 62,8 juta atau 6,25 persen. Sebaliknya, impor gas menurun US$ 1,8 juta atau 0,96 persen.
Nilai impor kumulatif Januari-Agustus 2017 sebesar US$ 99,68 miliar atau naik 14,06 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. BPS mencatat peningkatan terjadi pada impor migas dan nonmigas masing-masing US$ 3,3 miliar dan US$ 8,9 miliar.
VINDRY FLORENTIN
Berita terkait
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
3 hari lalu
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?
5 hari lalu
Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
5 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
6 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaBPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
6 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Baca SelengkapnyaBPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan
6 hari lalu
BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaSurplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit
6 hari lalu
Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaTimur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak
6 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaImbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia
10 hari lalu
Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen
24 hari lalu
Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.
Baca Selengkapnya