Ketimpangan Ekonomi, Menppenas: Buka Kesempatan Kerja Berkualitas

Reporter

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 9 September 2017 06:01 WIB

Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro berbicara dalam acara Kongres Diaspora Indonesia IV-Global Summit, di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, 21 Agustus 2017. Alfan Hilmi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah memiliki beberapa strategi untuk menurunkan ketimpangan ekonomi.


“Pertama yang normatif dulu, yaitu memastikan partisipasi masyarakat dalam konteks sosial, politik dan ekonomi,” kata dia di diskusi Forum Merdeka Barat 9, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat, 8 September 2017.


Baca:


Bambang mengatakan, maksud dari hal itu ialah membuka kesempatan kerja yang berkualitas. Pekerjaan berkualitas, kata Bambang, adalah kerja yang 40 jam seminggu di sektor formal dan mendorong masyarakat untuk berwirausaha. “Bukan yang bekerja satu jam sehari di sektor informal ya,” kata Bambang.


Menurut Bambang, setelah itu adalah mempermudah kepemilikan aset finansial dan non-finansial. Terutama untuk masyarakat yang tidak memiliki aset cukup. “Makanya presiden memberikan sertifikat tanah kepada masyarakat. Salah satunya untuk memperkuat kepemilikan aset masyarakat,” kata Bambang.


Advertising
Advertising

Baca: Kepala Bappenas: Pertumbuhan Ekonomi Belum Diikuti Pemerataan


Memastikan akses pelayanan publik, kata Bambang, juga penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya mMasyarakat. Pemerintah, kata dia, harus memastikan akses itu sejak masa kelahiran, bahkan sejak masih dalam kandungan.


Dengan begitu, diharapkan bayi yang lahir adalah bayi sehat, sehingga bisa mendapatkan akses pendidikan yang baik. “Meskipun lahir dari keluarga miskin, namun dengan akses pelayanan publik yang baik, maka mereka bisa naik ke golongan kelas menengah,” kata Bambang.


Bambang mengatakan, redistribusi sumber pendapatan negara dari pajak juga harus merata. Dia menuturkan, negara harus hadir untuk memastikan penggunaan pajak untuk pemerataan pembangunan. “Tapi yang bisa membuat ketimpangan yang besar itu kalau orang enggak bayar pajak,” ucap Bambang.


Bambang menuturkan, kebijakan pemerintah yang menurunkan ketimpangan ekonomi adalah reformasi agraria. Dia mengatakan, rata-rata petani jawa mempunyai luas lahan tidak lebih dari setengah hektare. Lahan yang sempit membuat petani sulit memperbaiki taraf pendapatannya.


“Akibatnya, kemiskinan akan terus menyelimuti golongan petani. Karena itu, mereka harus diberdayakan, paling tidak dengan memberi lahan yang lebih luas,” ujar Bambang.


Baca juga: Menteri PPN: Indonesia Bebas Kemiskinan 2045


Mengenai angka ketimpangan ekonomi di Indonesia, menurut data Menppenas, angka ketimpangan di Indonesia per Maret 2017 sebesar 0,393, turun tipis dibandingkan tahun lalu 0,397. Wilayah perkotaan memiliki angka ketimpangan yang paling tinggi sehingga menyumbang ketimpangan secara nasional.


ROSSENO AJI NUGROHO


Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

5 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

10 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

12 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

27 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

27 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

37 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo

Baca Selengkapnya

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

57 hari lalu

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

Pemerintah mesti membuat kebijakan yang bisa mengendalikan harga pangan karena bisa menambah jumlah kemiskinan baru.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

57 hari lalu

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kembali menyatakan optimismenya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

1 Maret 2024

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan akan menerapkan pajak lebih tinggi bagi orang kaya di negaranya.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya