Disuntik Modal Negara, 6 BUMN Ini Malah Tambah Rugi

Reporter

Jumat, 8 September 2017 07:00 WIB

Test Pilot atau pilot penguji PT Dirgantara Indonesia, Kapten Ester Gayatri Saleh (kanan) memeriksa pesawat N219 di pabrik perakitan PT DI, Bandung, Jawa Barat, pada 12 November 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ada enam perusahaan yang kerugiannya bertambah berdasarkan data laba-rugi Badan Usaha Milik Negara tahun 2016. Padahal, kata dia, pemerintah telah menyuntikannya dana penyertaan modal negara (PMN).

Baca juga: 25 BUMN Rugi 25 T di Awal 2017

“Sebanyak 13 persen atau enam BUMN rugi bersihnya bertambah,” ujar dia di Ruang Rapat Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Kamis, 7 September 2017.

BUMN yang rugi bersih 2016-nya bertambah setelah mendapatkan PMN, kata dia, adalah PT Dok Perkapalan Surabaya, PT Dirgantara Indonesia, PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara VII, dan PT Perkebunan Nusantara III.

Langkah mitigasi yang dilakukan, kata Sri, adalah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap PMN. Selain itu juga meminta perusahaan melakukan efisiensi terhadap biaya operasional masing-masing. “Kami juga telah meminta Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo untuk memanggil dan melihat kinerja dari BUMN-BUMN itu, serta meminta Menteri BUMN Rini Sumarno untuk lebih mengawasi (kinerja BUMNnya),” kata dia.

Secara keseluruhan, kata Sri, sebesar 87 persen BUMN yang menerima PMN tahun 2015-2016 kinerja keuangannya positif. “Jadi 26 BUMN laba bersihnya naik,” kata dia. Selanjutnya sembilan BUMN plus Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia mengalami penurunan laba bersih setelah menerima PMN dan empat BUMN mengalami penurunan rugi bersih setelah menerima modal.

Pada tahun 2016, Sri berujar, penggunaan PMN untuk BUMN mencapai 31 persen. “Dari alokasi sebesar Rp 48 triliun, telah terealisasi penggunaannya sebesar Rp 15,3 triliun,” ujarnya. Perusahaan yang penggunaan PMNnya mencapai 100 persen antara lain Askrindo, Perum Jamkrindo, SMI, PII, dan SMF. Semetara BUMN yang penggunaan PMNnya masih di bawah 25 persen atau tidak sesuai dengan business plan adalah Jasa Marga, Angkasa Pura II, Krakatau Steel, INKA, Barata, Hutama Karya, WIKA, PT Pembangunan Perumahan, Perum Perumnas,dan Perum Bulog.

Penyebabnya, kata dia, antara lain lantaran sebagian proyek masih dalam proses pembebasan lahan atau masih dalam proses tender. Penyebab lainnya adalah pembayaran perkerjaan dilakukan sesuai dengan termin dalam kontrak.

“Kementerian Keuangan telah meminta BUMN penerima PMN yang belum optimal penggunaan PMN-nya dan secara korporasi memungkinkan, agar hasil penempatan dana menjadi top up dividen,” kata Sri.
CAESAR AKBAR

Berita terkait

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

13 menit lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

1 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

9 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

9 jam lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

1 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

2 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya