TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) menyiapkan dana sekitar Rp 500 miliar untuk pengembangan dua anak usaha anorganik pada tahun 2017, yakni perusahaan modal ventura dan perusahaan sekuritas.
"Investasi untuk modal ventura kecil, masih di bawah Rp 100 miliar. Kalau untuk sekuritas di bawah Rp 500 miliar, mungkin sekitar Rp 200-300 miliar," kata Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Suprajarto pada Senin, 4 September 2017.
Anak usaha di bidang perusahaan pembiayaan akan dimanfaatkan untuk membiayai kebutuhan BRI dalam mendanai program-program maupun melakukan penyertaan modal ke perusahaan, terutama perusahaan keuangan berbasis digital.
Sejak tahun lalu, BRI fokus dalam percepatan pembentukan anak usaha tersebut dan akuisisi diharapkan dapat rampung dalam semester II tahun ini.
Saat ini, BRI telah menyelesaikan due diligence dengan perusahaan yang ditargetkan. Kendati begitu, Suprajarto belum menyebutkan nama perusahaan yang hendak diakuisisi.
"Mudah-mudahan dalam 1-2 bulan ini sudah done, tetapi baru 35 persen dulu. Sebab mereka punya banyak usaha modal ventura di provinsi, sehingga kami belum bisa melihat dengan detail kinerjanya. Setelah akhir tahun nanti baru dilihat dan kemungkinan akan ditambah lagi," tuturnya.
Selaras dengan itu, pembentukan anak usaha di bidang sekuritas pun diharapkan dapat rampung pada paruh kedua tahun ini. BRI masih dalam tahap menimbang total porsi saham yang akan diakuisisi dalam perusahaan sekuritas.
"Saya masih pertimbangkan, apakah kami di minoritas tetapi sebagai pengendali. Karena ini mungkin akan lebih menguntungkan buat kami, karena duitnya yang dikeluarkan akan sedikit," katanya.
Keberadaan dua anak usaha baru tersebut nantinya diharapkan akan makin memperluas ragam portofolio bisnis BRI serta mengerek kinerja bank.
BRI sebelumnya telah memiliki sejumlah anak usaha, antara lain PT BRI Syariah, PT BRI Agroniaga Tbk., dan Asuransi jiwa PT BRI Life. BISNIS
