Bank Diminta Agresif Mendanai Nelayan

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 28 Agustus 2017 07:58 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merekam suasana kuliah umum di depan ribuan mahasiswa di Sabuga ITB Bandung, Jawa Barat, 18 Agustus 2017. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta institusi keuangan di daerah lebih agresif untuk mendanai kegiatan nelayan. Selama ini, kata Susi, nelayan masih sulit mendapatkan pinjaman lunak dari bank daerah.

“Di daerah, banyak institusi keuangan seperti mercusuar. Jadi, petani dan nelayan itu takut untuk masuk ke dalam bank. Jadi, apa salahnya kalau kami menjemput bola?” ujar Susi di kantornya, Jumat, 25 Agustus 2017.

Susi menyebutkan omzet tempat pelelangan ikan saat ini jauh meningkat. Seperti di Pangandaran, Jawa Barat, pendapatannya bisa mencapai Rp 100 miliar per tahun. Dulu, fasilitas ini hanya beromzet Rp 40 miliar saban tahun. Kenaikan pendapatan ini, kata Susi, seharusnya bisa merangsang pertumbuhan kredit bagi penangkap ikan.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Suprajarto, menyatakan sempat khawatir mendanai nelayan karena pendapatannya tidak menentu. Namun, kata dia, industri perikanan tangkap bisa kembali menggeliat karena konsumsi ikan Tanah Air setiap tahun meningkat hingga 8 persen. “Terus terang saja, dulu kami khawatir kasih kredit kepada nelayan karena pulang enggak dapat ikan atau ikannya dijual di tengah laut,” ujar dia.

BRI nantinya akan menyiapkan bantuan pendanaan bagi nelayan. Besarannya bervariasi, mulai dari Rp 800 juta hingga Rp 3,5 miliar. Nelayan bakal mendapat pinjaman selama digunakan untuk perbekalan melaut, akomodasi, ataupun pembelian alat tangkap baru. Suprajarto juga meneken kerja sama layanan perbankan untuk pengelolaan dan penyaluran dana bergulir bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Syarief Widjaja.

Menteri Susi meminta BRI agar mengurangi bunga pinjaman maksimal 6 persen untuk menggenjot pembiayaan kepada nelayan. Sebab, kredit berbunga rendah, kata dia, berguna untuk mengurangi kemiskinan penangkap ikan skala kecil. “Kalau memberi pinjaman tapi bunganya masih besar, bukan membantu yang kecil namanya.” Dia juga berharap BRI membangun gerai ATM di sekitar permukiman nelayan serta membantu revitalisasi tempat pelelangan ikan.

M. JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

6 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

6 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

17 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

20 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

29 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya