Pemerintah Ingin Penyaluran Dana Zakat Gunakan Data Kemiskinan

Reporter

Sabtu, 26 Agustus 2017 11:56 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) mengikuti rapat tentang evaluasi Tingkat Komponen Dalam Negeri di Kantor Presiden, Jakarta, 1 Agustus 2017. Dalam arahannya, Presiden menyinggung tentang tingkat komponen dalam negeri (TKDN). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah menginginkan dana zakat bisa dimanfaatkan untuk pengentasan kemiskinan. Bambang menepis bahwa pemerintah mengincar dana zakat untuk kepentingan lain.

Menurut Bambang dana zakat bisa sebagai tambahan bagi warga miskin yang selama ini sudah menerima bantuan dari pemerintah. “Pengelolaan zakat yang lebih baik akan menolong warga miskin yang selama ini sudah dicover APBN,” ujar Bambang pada acara workshop keuangan syariah 2nd Annual Islamic Finance Conference (AIFC) di Yogyakarta Kamis 24 Agustus 2017.

Baca juga: Perbolehkan Zakat untuk Tentara, Ulama Mesir Dikecam

Bambang mengatakan meski dimanfaatkan untuk pengentasan kemiskinan, pengelolaan zakat tetap dikumpulkan melalui lembaga amil zakat, namun dalam penyalurannya agar ada sinkronisasi dengan pemerintah. Sehingga, kata Bambang, distribusi zakat bisa memanfaatkan data yang dimiliki oleh pemerintah.

“Untuk zakat ini biar berjalan dengan mekanismenya sendiri, dikumpulkan lembaga bersangkutan namun saat distribusinya ada sinkronisasi dengan program pemerintah,” ujarnya.

Baca juga: Baznas Sebut Potensi Zakat Nasional Rp 271 Triliun

Pemerintah, kata Bambang mempunyai data warga miskin by name by address. Jadi warga miskin yang sebelumnya sudah dibantu pemerintah terlapisi dengan pemberian zakat. “Jadi seperti ada ‘bagi tugas’, pemerintah yang cover pertama warga miskin dan zakat masyarakat yang memperkuatnya,” ujarnya.

Menurut Bambang konsep distribusi dan pengelolaan zakat yang tersinkronisasi dengan program pemerintah itu akan efektif mengentaskan kemiskinan. “Lebih baik yang menolong warga miskin itu ada dua orang daripada hanya satu orang,” ujarnya. Karena itu, Bambang pun menepis kabar bahwa pemerintah mengincar dan zakat untuk kepentingan lain di luar pengentasan kemiskinan.

Baca juga: Tokopedia Gandeng Tujuh Lembaga Penyalur Kurban

Bambang menuturkan saat ini dari 260 juta penduduk Indonesia, warga miskin jumlahnya masih 10,64 persen atau sekitar 26-27 juta jiwa. Alokasi untuk pengentasan kemiskinan dari APBN pun diklaim meningkat terus yang saat ini hampir satu persen dari Gross Domestic Product (GDP) untuk bantuan sosial.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan berdasarkan data Badan Zakat Nasional atau Baznas, potensi zakat Indonesia cukup besar yakni mencapai Rp 217 triliun atau kira-kira setara dengan pendapatan negara bukan pajak. "Potensi zakat ini sangat menjanjikan, namun hingga saat ini baru sekitar dua persen yang bisa dikumpulkan melalui Baznas," ujarnya.

Baca juga: Rangkul Matahari Mall, Baznas Layani Zakat Digital

Sri menduga penyebab masih kecilnya serapan potensi zakat melalui Baznas salah satunya soal pemahaman dan pandangan yang berbeda terhadap zakat di antara kelompok masyarakat.

"Banyak yang berpikir bahwa zakat hanya identik dengan zakat fitrah dibayarkan selama Ramadan," ujarnya. Sri menuturkan ada jenis pajak lain yang kemungkinan lupa dibayarkan, yaitu zakat mal atas harta yang dimiliki.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

1 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

1 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

7 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

11 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

11 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

13 hari lalu

Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

Khotbah Gilbert Lumoindong yang membandingkan zakat di Islam dan Kristen dilaporkan ke polisi atas tuduhan penistaan agama

Baca Selengkapnya

Lebaran Ketupat, Tradisi Muslim di Jawa Sepekan Setelah Idul Fitri

18 hari lalu

Lebaran Ketupat, Tradisi Muslim di Jawa Sepekan Setelah Idul Fitri

Tradisi Lebaran Ketupat turun temurun dilakukan di Jawa sepekan setelah Idul Fitri. Bagaimana prosesinya?

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Indonesia Laksanakan Salat Idul Fitri di KBRI Bangkok

21 hari lalu

Ribuan Warga Indonesia Laksanakan Salat Idul Fitri di KBRI Bangkok

Ribuan masyarakat Indonesia melaksanakan salat Idul Fitri 1445 H di lapangan sepak bola Kedutaan Besar RI di Bangkok, Thailand pada Rabu 10 April 2024

Baca Selengkapnya

Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

23 hari lalu

Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

Ketupat sudah ada sejak masa pra-Islam di Indonesia, mulai populer untuk Idul Fitri atau lebaran sejak dikenalkan Sunan Kalijaga.

Baca Selengkapnya