BI: Revolusi Digital Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen  

Reporter

Kamis, 10 Agustus 2017 08:49 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi dan IMF. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, jika Indonesia bisa memanfaatkan revolusi digital dengan baik, pertumbuhan ekonomi bisa dibawa hingga mencapai angka 7 persen per tahun. Ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan big data untuk dianalisis dalam pengambilan keputusan.

“Dalam pengamatan kami, pemanfaatan big data di Indonesia dalam lima tahun terakhir makin meluas,” kata Agus saat ditemui di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2017.

Agus menyebut big data bisa digunakan untuk mendukung aktivitas pelayanan ke pelanggan atau ke masyarakat secara lebih efisien dan efektif. Selain itu, bisa mengurangi biaya distribusi dan memperkuat analisis risiko bisnis di sektor keuangan.

Pengembangan penggunaan big data di Bank Indonesia dibagi menjadi tiga fase. Pertama, fase establishing foundation pada 2015-2018, lalu fase kedua, empowering, pada 2019-2021. Fase terakhir adalah executing innovative pada 2022 sampai tahun-tahun berikutnya.

Bank Indonesia memperoleh manfaat dari penggunaan big data dalam bentuk tersedianya indikator-indikator baru secara lebih cepat dan sering, sehingga dapat mengatasi isu data lag yang sering dihadapi dalam perumusan kebijakan.

Lalu adanya keterkaitan antar-pelaku keuangan sehingga dapat dipetakan lebih baik melalui penguatan network analytic untuk memitigasi risiko sistemik. Terakhir, persepsi publik atas kebijakan yang dikeluarkan bank sentral dapat dipantau lebih akurat melalui sentimen analisis.

Agus melihat ada tiga tantangan dalam penggunaan big data, seperti ketersediaan dan akses terhadap sumber data, misalnya data secara real time sebagai basis kebijakan yang mampu menjawab situasi terkini. Padahal, di sisi lain, aksesibilitas data sering berbenturan dengan aspek kerahasiaan data.

Tantangan berikutnya adalah kualitas data, karena data yang dikandung adalah data mentah sehingga perlu dibersihkan terlebih dahulu. “Proses data cleansing ini critical agar bersih dan bisa dianalisis,” ucapnya.

Tantangan terakhir adalah ketersediaan sumber daya manusia dengan kualifikasi data scientist. Agus mengungkapkan, revolusi digital belum diimbangi kecukupan keluaran perguruan tinggi yang memiliki keahlian memproses big data. “Diperlukan kolaborasi erat dunia akademik,” tuturnya.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya