TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan masalah yang menimpa perusahaan jamu Nyonya Meneer merupakan masalah korporasi. Ia merasa hal tersebut harus diselesaikan oleh korporasi itu sendiri.
"Kalau dibangkrutkan oleh supplier itu masalah korporasi," kata Airlangga saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.
Baca: Nyonya Meneer Bangkrut, Ini Penyebabnya Selain Gagal Bayar Utang
Airlangga menuturkan industri jamu secara umum tidak ada masalah untuk saat ini. Bahkan, ia melihat industri makanan dan minuman serta farmasi, termasuk obat-obatan seperti jamu trennya sedang mengalami kenaikan.
Pabrik jamu Nyonya Meneer bangkrut setelah gagal membayar utang Rp 7,04 miliar kepada kreditornya. Pailit diputuskan oleh Pengadilan Negeri Semarang pada Kamis pekan lalu. Gugatan pailit terhadap Nyonya Meneer diajukan oleh kreditor Hendrianto Bambang Santoso, asal Kabupaten Sukoharjo.
Simak: Nyonya Meneer Dipailitkan, Menteri Bambang: Itu Hal Wajar
Pemohon menyatakan PT Nyonya Meneer tidak memenuhi kewajiban membayar utang. Atas putusan itu, kurator telah ditunjuk untuk menyelesaikan kewajiban Nyonya Meneer kepada para kreditor. Namun pemilik perusahaan, Charles Saerang, dikabarkan sedang berupaya mengajukan proses banding ke Pengadilan Tinggi Semarang.
Menurut Airlangga, masalah korporasi seperti yang dihadapi oleh Nyonya Meneer haruslah diselesaikan secara korporasi. "Itu kan korporasi, kalau masalah jamu itu masalah korporasi. Harus diselesaikan secara korporasi."
DIKO OKTARA
Berita terkait
Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan
3 hari lalu
Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.
Baca Selengkapnya22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran
4 hari lalu
22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaKala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN
5 hari lalu
Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.
Baca SelengkapnyaKini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin
8 hari lalu
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.
Baca SelengkapnyaHadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara
9 hari lalu
Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
10 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik
13 hari lalu
Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.
Baca SelengkapnyaTak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa
15 hari lalu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee
15 hari lalu
Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaErick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
15 hari lalu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.
Baca Selengkapnya