Panggil BPPT, Kalla Jajaki Teknologi Baru Produksi Garam

Reporter

Jumat, 4 Agustus 2017 12:40 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat tentang evaluasi Tingkat Komponen Dalam Negeri di Kantor Presiden, Jakarta, 1 Agustus 2017. Dalam arahannya, Presiden menyinggung tentang sejumlah BUMN besar yang belum menjalankan dengan benar kebijakan pemerintah terkait TKDN. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Turunnya produksi garam sehingga terpaksa melakukan impor membuat pemerintah mencari solusi. Menurut Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto, pemerintah tengah mengkaji teknologi baru untuk meningkatkan produksi garam.

"Kita sebenarnya bisa memproduksi garam dengan lebih efisien dan cepat (untuk mengurangi impor)," ujar Unggul usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah dinasnya perihal produksi garam, Jumat, 4 Agustus 2017.

Baca: Impor Garam Dianggap Rawan Ditunggangi Dagang Politik

Sebagaimana diketahui, angka impor garam ke Indonesia mencapai jutaan ton per tahunnya. Pada tahun 2016, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor sekitar 2 juta ton garam (baik produksi maupun konsumsi) dengan nilai kurang lebih 100 juta Dollar AS.

Angka impor tersebut berpotensi meningkat tahun ini karena kelangkaan garam yang terjadi. Beberapa hari lalu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito menyetujui impor 75 ribu ton garam dari Australia untuk merespon kelangkaan garam.

Unggul berkata, produksi garam di Indonesia bisa ditingkatkan untuk mengatasi kelangkaan dan impor dengan meningkatkan kadar konsentrasi garam di air laut. Caranya, air laut secara intensif diputar di wadah pengolahan sebelum dialirkan ke lahan pengeringan.

Kadar konsentrasi garam yang lebih tinggi, menurut Unggul, juga akan mempersingkat proses produksi garam. Apabila sebelumnya petani garam menghabiskan waktu 12 hari untuk proses pengeringan air laut, bisa diperisingkat jadi 4 hari saja.

"Namun, butuh lahan yang lebih luas untuk menampung air laut yang telah diaduk. Tadi kami jajaki beberapa daerah," ujar Unggul.

Deputi Bidang Teknologi Agro Industri BPPT Eniya L Dewi membenarkan ucapan Unggul. Menurutnya, dibutuhkan lahan minimal 300-400 hektar dan 2 waduk untuk menerapkan teknologi yang dimaksud Unggul. Dia mengaku sulit untuk mencari lahan seluas itu di Jawa. "Misalnya cuma ada 15 hektar, itu tidak akan optimum," ujar Eniya.

Eniya menyampaikan pemerintah menimbang dua opsi perihal penyediaan lahan untuk peningkatan produksi garam. Opsi pertama adalah membentuk korporasi antar para pemilik lahan produksi garam di Jawa untuk menerapkan teknologi yang dikaji BPPT.

Opsi kedua, melakukan ekspansi ke Indonesia Timur. Menurut Eniya, wilayah NTT, NTB, dan Sulawesi Selatan patut dijajaki karena memiliki lahan luas dan curah hujan rendah. "Kalau ada 15 ribu hektar, kita bisa produksi garam 500 ribu ton," ujarnya.

ISTMAN MP

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

18 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

18 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

19 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

19 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

32 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya