Impor Diperketat, Produksi Baja Dalam Negeri Diprediksi Membaik

Reporter

Rabu, 2 Agustus 2017 22:00 WIB

Ilustrasi Pabrik baja. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Besi dan Baja Indonesia atau The Indonesian Iron and Steel Association (IISIA) memproyeksi pertumbuhan produksi baja akan membaik seiring dengan adanya kebijakan pemerintah tentang pengetatan impor baja dan penambahan pabrik baja baru.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya, mencatat pertumbuhan produksi paling tinggi di antara jenis industri lainnya, yakni sebesar 10,86 persen pada kuartal II tahun 2017.

Hidayat Triseputro, Direktur Eksekutif IISIA, mengatakan secara umum, kondisi industri baja Tanah Air mulai membaik karena disebabkan oleh beberapa faktor.

“Faktor luar negeri itu harga baja [di Cina] sudah naik signifikan. Faktor di dalam negeri, regulasi dan kebijakan pemerintah terkait pengetatan impor baja itu ada efeknya,” ujar Hidayat pada Selasa, 1 Agustus 2017.

Baca: Kelangkaan Garam Pukul Industri Es Puter

Hidayat menilai faktor-faktor tersebut membuat para konsumen baja mulai beralih ke produksi dalam negeri. Kalaupun terjadi penurunan harga baja kembali di Cina, dia memproyeksikan aliran baja impor tidak akan sebesar sebelumnya karena adanya regulasi dan kebijakan pemerintah tersebut.

“Pertumbuhan akhir tahun akan lebih baik dibandingkan 2016. Konsumsi baja juga akan naik dari 12,6 juta ton ke angka 13,6 juta ton per tahun,” katanya.

Adanya pabrik baja baru, seperti PT Krakatau Osaka Steel (KOS) yang baru saja diresmikan juga diperkirakan akan meningkatkan produksi dan pasokan baja dalam negeri. KOS memproduksi baja tulangan, baja profil (siku dan kaki), baja C (channel) dan flat bar dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun. Produk yang dihasilkan tersebut dijual untuk memenuhi pasar dalam negeri.

BISNIS

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

18 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

5 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

5 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

15 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

15 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

15 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya