Pemerintah Isyaratkan Hapus Klasifikasi Beras Premium dan Medium  

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 24 Juli 2017 16:10 WIB

Beras oplosan yang ditemukan saat penggerebekan oleh Polda Metro Jaya. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberi sinyal klasifikasi beras premium dan medium akan dihilangkan. Hal ini menyusul kasus dugaan beras oplosan yang dijual dengan harga premium oleh PT Info Beras Unggul, Bekasi, Jawa Barat.

Baca: Temuan Beras Premium Palsu, Darmin Ingin Proses Hukum Berjalan

"Tunggu saja (ihwal klasifikasi beras). Kami akan komunikasi dengan semua pihak. Selama ini ada aturan yang menyatakan ini premium, ini medium," ujar Amran saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 24 Juli 2017.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mabes Polri dan Kementerian Pertanian baru saja mengungkap dugaan pengoplosan atau pemalsuan beras medium menjadi beras premium yang dilakukan PT Info Beras Unggul (IBU). Hal itu terungkap dalam penggerebekan yang dilakukan pada Kamis pekan lalu.

Dalam penggerebekan itu, Satgas Pangan berhasil mengamankan 1.162 ton beras jenis IR64 yang akan dioplos menjadi beras premium. Adapun setelah dioplos, beras IR64, yang aslinya masuk kategori medium, rencananya akan dijual dengan harga berkali-kali lipat (seperti premium).

Sebagai acuan, harga beras IR64, berdasarkan data Kementerian Pertanian, adalah Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per kilogram. Sementara itu, harga beras premium di pasar sekitar Rp 20 ribu per kilogram.

Menurut Amran, hampir semua beras yang ada di pasar merupakan jenis yang sama. Jenis beras IR64 tidak berbeda dengan jenis Ciherang dan Inpari dengan kandungan gizi yang tak jauh berbeda.

Amran bahkan mengklaim 90 persen kandungan beras-beras beredar di pasar itu sama. Namun harganya menjadi berbeda-beda setelah diolah dan dikemas ulang. Ini yang membuat harga beras jauh lebih mahal.

Selain menghilangkan klasifikasi, Amran mengatakan, pemerintah akan memotong rantai pasok. Solusi ke depannya adalah memperpendek rantai pasok bersama Satgas Pangan, Kementerian Perdagangan, dan BUMN. "Agar petani untung, pengusaha untung, konsumen pun tersenyum," ujar Amran.

Saat ditanya bagaimana pemerintah akan menjelaskan ke pasar bila klasifikasi beras dihapus, Amran meminta media bersabar karena diskusi dengan pejabat dan stakeholder terkait akan segera dilakukan. "Kita cari mana regulasi terbaik."

Baca: Beras Subsidi Dioplos, Mentan: Kami Berupaya ...

Amran paham harga beras berpengaruh banyak terhadap kesejahteraan petani. Namun beras juga mempengaruhi hajat hidup orang banyak.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

5 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

6 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

6 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

10 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

27 hari lalu

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

27 hari lalu

Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menanggapi imbauan Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman agar Bulog membeli gabah langsung petani.

Baca Selengkapnya

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

30 hari lalu

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

31 hari lalu

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya