DPR Sebut BI Ingin RUU Redenominasi Rupiah ke Prolegnas  

Reporter

Selasa, 18 Juli 2017 15:26 WIB

Ilustrasi Rupiah. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus mendorong agar Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Penetapan Harga Rupiah (Redenominasi Rupiah) segera dibahas dan masuk ke Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun ini.

"Ya, mungkin saja, tergantung pada penyampaian pemerintah. Sebab, dalam pembahasan undang-undang, kan BI enggak bisa mengajukan sendiri," ujar Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Andreas Eddy Susetyo, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 Juli 2017.

Baca: DPR Nilai BI Tak Serius Terapkan Redenominasi Rupiah

Andreas menuturkan, saat ini, Komisi XI baru melakukan focus group discussion (FGD) atau pendalaman materi untuk membahas RUU tersebut. "Sebetulnya, kami dalam posisi ingin mendengarkan dulu dari BI. Sebenarnya, kan yang menghilangkan tiga digit (redenominasi) itu BI dan sosialisasinya ke masyarakat," ucapnya.

Adapun Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan Marwanto menuturkan, saat ini, RUU Redenominasi Rupiah tengah dalam proses pengajuan ke Dewan.

"Redenominasi belum masuk prolegnas waktu pembahasan di DPR. Semoga setelah ini segera masuk. Kalau ada undang-undang yang selesai, bisa masuk lagi," katanya. Namun Marwanto mengaku tak tahu pasti kapan waktu tersebut tiba.

Simak: BI: Ekonomi Indonesia Siap Terapkan Redenominasi

Sebelumnya, Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo berujar redenominasi rupiah siap dilakukan karena kondisi perekonomian yang membaik. Dia mengatakan dibutuhkan waktu transisi sekitar 7-8 tahun untuk bisa mengimplementasikannya secara keseluruhan. "Kalau misalnya masuk ke Prolegnas 2017, tahun depan sudah bisa kita mulai sosialisasi," tuturnya, Jumat pekan lalu.

Kondisi perekonomian yang membaik itu di antaranya adalah inflasi yang rendah sesuai dengan sasaran 4 plus minus 1 persen dan pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 5 persen. "Kebetulan juga RUU itu hanya 18 pasal. Mungkin bisa menjadi suatu yang dipertimbangkan untuk dibahas," ujarnya.

GHODA RAHMAH

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

20 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya