Ekonomi Positif, Rupiah Menguat 0,52 Persen Hingga Posisi 7 Juli

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 10 Juli 2017 18:55 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia (BI) mencatat penguatan Rupiah hingga 7 Juli 2017 sebesar 0,52 persen (year to date) atau mencapai Rp 13.403 per dolar AS. Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan penguatan itu dipengaruhi antara lain oleh peningkatan rating (upgrade) dari Lembaga Rating Agency Standard & Poor's.

Baca: Persepsi Negatif Tentukan Pergerakan Kurs Rupiah Hari Ini

"Data makro ekonomi Indonesia juga terus menunjukkan kondisi yang positif dan sentimen positif juga tampak terhadap prospek ekonomi Indonesia," ujar Agus dalam rapat kerja pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 10 Juli 2017.

Agus menuturkan data penguatan nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini juga lebih baik dibandingkan negara lain, seperti Turki, Filipina, dan Brasil yang menunjukkan kondisi pelemahan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan berdasarkan data terakhir perekonomian global secara keseluruhan juga mulai bergerak membaik. Meskipun menurut dia perbaikan itu belum berlangsung di seluruh negara, baik negara maju maupun berkembang.

"Misalnya perekonomian Eropa, AS, dan Jepang itu membaik, Korea Selatan sedikit memburuk, India dan Vietnam buruk, Cina sedikit membaik," kata Darmin. Sedangkan perekonomian Indonesia di kuartal satu 2017 cenderung membaik.

Hal itu kata Darmin, terlihat dari kinerja perdagangan dunia seperti minyak dan gas, yang meskipun tetap fluktuatif, terlihat peningkatan yang cukup signifikan. "Hasil pertanian global kalau dibandingkan secara tahunan juga membaik, tapi ada gejala sedikit menurun tahun ini."

International Monetary Fund (IMF) dalam rilis terbarunya pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global 2017 akan sedikit meningkat dari 3,4 persen menjadi 3,5 persen. Menurut Darmin, meskipun terjadi perbaikan ekonomi global, masih ada sejumlah risiko yang harus diwaspadai.

Baca: Belanja Pemerintah Seret, Pertumbuhan Ekonomi ...

"Risiko ada di proteksionisme perdagangan yang sedang mencuat, ekonomi Cina yang sedang rebalancing, AS juga kemungkinan akan menaikkan Fed Funds Rate, hal yang tidak sejalan menghasilkan dampak yang mixed," ucap Darmin.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

10 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

12 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

18 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya