Presiden Joko Widodo berfoto selfie dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan disela perbincangan mereka di Istana Kepresidenan di Ankara, Turki, 6 Juli 2017. Kedatangan Jokowi di Turki merupakan kunjungan balasannya setelah Erdogan melawat ke Indonesia pada pertengahan 2015 lalu. Presidency Press Service via AP, Pool
TEMPO.CO, Jakarta -Indonesia-Turki sepakat meningkatkan kerja sama di beberapa bidang. Usai menggelar pertemuan bilateral di Ankara, Turki, Presiden Joko Widodo dan Presiden Recep Tayyip Erdogan ingin mengembalikan tren positif perdagangan dan investasi kedua negara.
Kesepakatan kerja sama itu diperkuat melalui negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA). "Kami ingin mengurangi hambatan perdagangan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif," kata Presiden Joko Widodo dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 7 Juli 2017.
Selain perdagangan, bidang pertahanan menjadi salah satu sektor yang berpotensi ditingkatkan. Jokowi menyambut baik peluncuran tank kelas menengah bernama Kaplan yang merupakan produksi bersama Indonesia-Turki. "Kami juga sepakat menambah kerja sama pembuatan kapal selam dan truk," ucap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi selama dua hari ini menggelar kunjungan kerja ke Turki. Dari Turki, kepala negara bersama rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Jerman untuk menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (G20).
Sektor energi pun tak luput dari upaya peningkatan kerja sama. Presiden Jokowi menyatakan kerja sama energi difokuskan pada pemenuhan kebutuhan energi listrik di kawasan kepulauan Indonesia. "Kerja sama meliputi penggunaan power ship atau kapal penyedia pasokan listrik," ucapnya.
Kerja sama ini sebelumnya sudah berjalan. Sejumlah kapal pembangkit listrik asal Turki telah beroperasi di Medan, Amurang, Bolok, dan Ambon untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di wilayah tersebut.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.