Dipecat MNC Group, Bekas Karyawan : Perusahaan Tidak Profesional

Reporter

Rabu, 5 Juli 2017 19:00 WIB

Pemilik PT. Bhakti Investama, Hary Tanoesoedijo ketika hadir untuk menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, (28/06). Harry Tanoe diperiksa oleh KPK terkait dugaan suap tersangka pegawai PT BI James Gunarjo senilai 280 juta kepada Pegawai pajak Tommy Hindratno untuk pengurusan pajak PT Bhakti Investama, TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemecatan sejumlah karyawan di beberapa anak perusahaan MNC Group dinilai tidak profesional lantaran dilakukan secara sepihak tanpa adanya diskusi dengan para karyawan terlebih dahulu.

“Surat pemutusan kerja sepihak dikirim melalui JNE H-2 sampai H-3 Lebaran. Dikirim ke rumah masing masing. Menurut kami sangat tidak profesional. Ini mestinya ada dua tanda tangan, tapi ini tidak,” ujar Bekas Karyawan Tabloid Genie, Gilbert, sambil menunjukkan surat pemecatan yang dikirimkan di Kementerian Ketenagakerjaan, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Juli 2017.

Pemecatan melalui surat itu, kata dia, dilakukan tidak hanya oleh kantor tempat dia bekerja, namun juga pada beberapa media lain seperti Tabloid Mom and Kiddie. “Di biro-biro Sindo juga begini. Tanda tangannya sama. Ini perlakuannya buat kami sangat tidak manusiawi,” ujarnya.

Baca: Aktivis Jurnalis Kecam Pemecatan Karyawan Koran Sindo

Bekas Asisten Redaktur Tabloid Genie itu juga menyayangkan tindakan perusahaan yang memberi pesangon di bawah ketentuan peraturan perundangan. “Jumlah angka itu tidak manusiawi. Dengan masa kerja saya yang 12 tahun itu cuma ditawarkan Rp 16,25 juta,” ujar dia dengan mata berkaca-kaca.

Gilbert menilai besaran yang ditawarkan itu tidak masuk akal dan dasarnya pun tidak jelas. “Saya tanya ini angka keluar dari mana, mereka jawab itu kebijakan manajemen. Buat saya enggak lucu, enggak masuk akal,” ucapnya.

Simak: Kemenaker Panggil Manajemen Koran Sindo Bahas PHK Massal

Hari ini, dia berujar, perusahaan menjadwalkan diskusi mengenai permasalahan itu. Namun, berdasarkan pengakuan dari rekan sejawatnya, proses itu masih belum membuahkan hasil yang sesuai harapan. “Tetap saja nilainya tidak manusiawi. Tidak ada perkembangan signifikan,” kata dia.

Gilbert mengaku terakhir mandapat gaji pada Juni 2017. Dia juga masih sempat menerima dana tunjangan hari raya. Namun, untuk terhitung 1 juli 2017, hubungan kerja antara dia dan perusahaannya sudah tidak berlanjut. Dia masih tidak tahu alasan sesungguhnya pemecatan sejumlah karyawan itu.

“Perusahaan ini menggantung, mereka dilema. Kalau mereka menyatakan bangkrut itu kan harus ada yang mengesahkan dari pengadilan niaga Jakarta Pusat. Sementara Kalau efisiensi, mereka harus membayar pesangon dua kali lipat. Opsi mereka, jalan tengahnya ya menggantung kami. Dengan mengeluarkan surat sepihak ini,” dia mengungkapkan.

Sampai saat ini, dia berujar dari 100 orang rekan kerjanya, 42 karyawan masih dipertahankan dan beberapa dimutasi. Dari keseluruhan karyawan sejawat, Gilbert berujar, yang memiliki masa kerja terendah telah mengabdi selama lima tahun. “Jadi perusahaan memang akan berat untuk meng-cover kami saat terjadi hal seperti ini karena masa kerja paling rendah lima tahun,” kata dia.

CAESAR AKBAR | WAWAN PRIYANTO

Berita terkait

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

2 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

11 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

11 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

11 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

15 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

34 hari lalu

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

43 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

43 hari lalu

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

44 hari lalu

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

Unilever bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.500 karyawannya di seluruh dunia. Begini penjelasan lengkap CEO Unilever

Baca Selengkapnya