Konsumsi BBM Non Subsidi Naik Tajam Selama Mudik

Reporter

Senin, 3 Juli 2017 17:40 WIB

Ratusan pemudik bersepeda motor mengisi ulang BBM di SPBU Gempol Sari, Subang, Jawa Barat, 2 Juli 2016. Pertamina memperkirakan konsumsi premium naik 15 persen dari 71.906 menjadi 82.496 kiloliter per hari, selama periode H-15 hingga H+15 Lebaran. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi BBM non subsidi meningkat tajam dibandingkan masa mudik di tahun sebelumnya. Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Adiatma Sardjito, mengatakan hal ini karena animo masyarakat kepada BBM dengan oktan lebih tinggi semakin meningkat.


"Perilaku konsumen terhadap konsumsi BBM berubah lebih positif, produk BBM non subsidi menjadi favorit karena sesuai dengan spesifikasi kendaraannya," kata Adiatma dalam keterangan tertulisnya, Senin, 3 Juli 2017.

Simak: Pertamina EP Raih Laba Bersih Rp 2,55 Triliun

Adiatma menuturkan dari data Satgas BBM Mudik 2017 yang bekerja sejak H-15 hingga H+7 menunjukkan kenaikan signifikan pada seluruh varian BBM non subsidi. Pada jenis gasoline seperti Pertalite, realisasi konsumsinya sebanyak 44.625 kiloliter atau meningkat sebanyak 113,8 persen dibandingkan masa mudik 2016.

Kenaikan realisasi konsumsi juga terjadi di jenis Pertamax. Konsumsi Pertamax di masa mudik 2017 adalah sebesar 18.352 kiloliter atau naik 33,4 persen dibandingkan masa mudik 2016.

Sementara kenaikan lebih besar terlihat pada konsumsi Dexlite. BBM jenis gasoil ini hingga H+7 Lebaran mencatat kenaikan sampai 268 persen atau sebanyak 808 kiloliter. Untuk jenis gasoil lain seperti Pertamina Dex juga mengalami kenaikan sebesar 46 persen atau sebesar 505 kiloliter.

Menurut Adiatma realisasi penjualan BBM yang diproduksi untuk mengantisipasi kebutuhan di wilayah rawan macet cukup tinggi selama masa mudik. Penjualan Pertamax kemasan mencapai 205 kiloliter, penjualan Dexlite 8,8 kiloliter, Pertamina Dex 18,6 kiloliter, dan penjualan Pertamax melalui mobil dispenser mencapai 130 kiloliter.

Pertamina mencatat adanya respon positif pemudik terhadap BBM kemasan dan penjualan dengan mobil tanki dispenser. "Inovasi produk memudahkan pemudik mengisi BBM di jalur padat kendaraaan ini disambut baik oleh konsumen, sehingga penjualan sangat signifikan," ujar Adiatma.

Adiatma mengungkapkan kelancaran distribusi BBM Pertamina di masa mudik ditopang dengan meningkatkannya pengguna aplikasi PertaminaGo. Sekitar 50 ribu masyarakat pengguna smartphone telah mengunduh dan meregistrasi aplikasi yang akan memudahkan pemudik untuk mengetahui lokasi SPBU terdekat.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

16 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

38 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

42 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

59 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya