Gerai mini market 7 Eleven yang lebih populer dengan sebutan Sevel tutup operasi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, 28 Juni 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menuturkan penyebab tutupnya bisnis retail 7-Eleven lebih disebabkan persaingan bisnis mode dengan minimarket sejenis.
Ia mengatakan, jika diperhatikan, toko kelontong 24 jam asal Amerika Serikat itu sebenarnya seperti restoran dan berada di permukiman. Sebab, restoran memang diperbolehkan didirikan di permukiman.
“Itu bukan retail. Kalau menurut saya, bisnis modelnya dia (7-Eleven) terlalu mengandalkan profit perdagangan. Kalau kita lihat minimarket yang lain, ambil profitnya sedikit sekali,” tuturnya saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Senin, 3 Juli 2017.
Menurut Darmin, minimarket sejenis mengambil sedikit profit sehingga 7-Eleven kalah saing. “Ini urusan bisnis model. Sehingga bukan itu bisnis model yang pas karena akhirnya pesaingnya mengungguli dia (7-Eleven),” katanya.
Menurut Darmin, bisnis 7-Eleven di tempat lain tak sepenuhnya hancur seperti di Indonesia. “Kita ini saja (bisnis 7-Eleven di Jabodetabek) yang agak lain. Makanya, kami coba mempelajari secara lebih mendalam apakah bisnis model yang berjalan sekarang ini sebenarnya menguntungkan secara nasional atau tidak,” ucapnya.
Sebelumnya, gerai minimarket 7-Eleven ditutup setelah batalnya proses akuisisi jaringan toko retail ini oleh perusahaan Thailand Charoen Pokphand. Direktur PT Modern Internasional Chandra Wijaya mengatakan penutupan gerai 7-Eleven akan efektif pada 30 Juni 2017.
“Seluruh gerai 7-Eleven di bawah manajemen PT Modern Sevel Indonesia, yang merupakan salah satu entitas anak perseroan, akan menghentikan segala operasinya,” tulis Chandra saat pengumuman keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat, 23 Juni lalu.
E-commerce JD.ID mengumumkan akan menutup platformnya secara permanen mulai 15 Februari 2023. Perusahaan ini ternyata anak perusahaan asal Cina, JD.com.
Layanan belanja daring atau e-commerce JD.ID secara resmi mengumumkan untuk menutup layanannya di Indonesia pada 31 Maret 2023. Tempo merangkum hal-hal yang perlu diperhatikan terkait tutupnya JD.ID.
JD.ID Tutup Jadi Trending Topic di Twitter, Ini Respons Warganet
30 Januari 2023
JD.ID Tutup Jadi Trending Topic di Twitter, Ini Respons Warganet
Layanan belanja daring atau e-commerce JD.ID secara resmi mengumumkan untuk menutup layanannya di Indonesia pada 31 Maret 2023. Hal ini sontak membuat warganet heboh hingga JD.ID menjadi trending topic di Twitter.