TEMPO.CO, Jakarta -Raksasa e-commerce dari Cina, Alibaba Group Holding Ltd semakin berambisi menguasai bisnis jual beli online di kawasan Asia Tenggara. Untuk mewujudkan ambisi itu, perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma itu bakal mengucurkan dana lagi sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun ke perusahaan jual beli online, Lazada Group.
Baca: Geger Ecommerce: Alibaba Beli Lazada Rp 13 Triliun
Tahun lalu, Alibaba membeli saham Lazada Group SA dengan nilai ivestasi mencapai USD 1 miliar. Ini membuat Alibaba menjadi pemegang saham mayoritas Lazada.
Berdasarkan keterangan Alibaba, operator e-commerce terbesar Cina itu mengeluarkan dana senilai USD 500 juta (Rp 6,5 triliun) untuk membeli saham baru di Lazada dan saham tersedia yang sudah dimiliki investor lain, dengan nilai total USD 1 miliar.
Dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis Reuters, Rabu 28 Juni, dengan tambahan investasi sebesar USD 1 miliar, maka kepemilikan saham Alibaba di Lazada Group menjadi 83 persen.
Lazada didirikan pada tahun 2012 dengan kantor pusatnya di Singapura. Perusahaan e-commerce yang menjual produk elektronik dan pakaian itu telah beroperasi di Indonesia, Malaysia,Filipina, Thailand dan Vietnam.
Menurut laporan tahunan Alibaba, dalam dua bulan yang berakhir 31 Maret 2017, Lazada memiliki sekitar 23 juta pembeli aktif.
Baca: Orang Indonesia Belum Menganggap Penting Bisnis E-Commerce
Dengan investasi di Lazada, Alibaba mendapat akses ke konsumen di luar Cina yang kini terus bertumbuh dan dengan tim manajemen yang telah teruji dan dan memiliki pondasi solid,” ujar Michael Evans, Presiden Alibaba, Selasa 12 April 2016.
SETIAWAN ADIWIJAYA
Berita terkait
Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia
8 hari lalu
Kominfo membahas kerjasama dengan Ant Group untuk pembentukan Joint Lab. Alibaba menawarkan Alipay Plus buat UMKM Indonesia.
Baca SelengkapnyaPakar Sarankan KPU Buka Isi Perjanjian dengan Alibaba, Ini Alasannya
40 hari lalu
Pemohon juga meminta rincian layanan Alibaba Cloud yang digunakan oleh KPU.
Baca SelengkapnyaSempat Bantah, Kini KPU Akui Jalin Kerja Sama dengan Alibaba Cloud
44 hari lalu
Hal itu terungkap dalam sidang sengketa di KIP. KPU mengakui adanya kerja sama tersebut.
Baca SelengkapnyaSirekap KPU dan Alibaba Cloud, Kenapa Pakar dari ITB dan BRIN Tak Menyoalnya?
21 Februari 2024
Sebelumnya, ICT Institute meminta KPU RI menjelaskan penggunaan data center yang berbeda-beda antara domain KPU dan Sirekap.
Baca SelengkapnyaSirekap Ditengarai Terhubung ke Server Alibaba di Singapura, Ini Profil Perusahaan Alibaba Cloud
20 Februari 2024
Alibaba Cloud adalah pemimpin global dalam komputasi awan dan kecerdasan buatan.
Baca SelengkapnyaHasil Analisis Pakar IT soal Web KPU dan Sirekap: Pakai Alibaba Cloud hingga Sistem yang Kuno
18 Februari 2024
Pakar IT menemukan sejumlah kejanggalan dalam sistem IT dan Sirekap KPU.
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Server Sirekap Terhubung ke Alibaba Singapura, KPU: Servernya di Indonesia
17 Februari 2024
Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos membantah server Sirekap terhubung dengan Alibaba di Singapura.
Baca SelengkapnyaAlibaba Luncurkan Festival Tahun Baru Imlek, Diskon Ongkir 50 Persen
4 Januari 2024
Alibaba.com secara resmi luncurkan Festival Tahun Baru Imlek pertamanya di Asia Tenggara pada Kamis, 4 Januari 2023. Menawarkan banyak diskon.
Baca SelengkapnyaJD.com Menang Gugatan Antimonopoli terhadap Alibaba
30 Desember 2023
Alibaba juga dikenai denda sebesar 1 miliar yuan atau setara dengan Rp 2,1 triliun.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop Alibaba Cloud 2023, Penyedia Layanan Komputasi Awan
29 Desember 2023
Alibaba Cloud salah satu divisi Alibaba Group, perusahaan teknologi asal Cina
Baca Selengkapnya