Skema Lelang Gula Rafinasi Ditunda, Begini Respons Para Pengusaha  

Selasa, 27 Juni 2017 11:05 WIB

Pekerja memasukan gula rafinasi ke dalam karung di Ciwandan, Cilegon, Jawa Barat.[TEMPO/ Ayu Ambong]

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha mengapresiasi langkah Kementerian Perdagangan yang menunda program pelelangan komoditas gula kristal rafinasi atau GKR. Penundaan ini, menurut mereka, bisa digunakan untuk mensinkronisasi peraturan-peraturan yang ada terlebih dulu.

"Jangan sampai begitu dijalankan akan terjadi kekacauan," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia Adhi S Lukman saat ditemui di rumah dinas Menteri Perindustrian di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Ahad, 25 Juni 2017.

Pernyataan ini merespons rencana Kementerian Perdagangan yang menunda implementasi skema lelang gula kristal rafinasi yang seharusnya dimulai pada Juli 2017. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, penundaan disebabkan perlunya sosialisasi lebih mendalam bagi pelaku usaha yang terkait dengan bagaimana penyelenggaraan lelang gula kristal rafinasi.

Enggartiasto mengatakan skema lelang gula kristal rafinasi bertujuan memberikan akses yang sama antara pelaku usaha kecil dan industri besar. Ia melihat usaha skala kecil mendapatkan bahan baku gula dengan harga lebih tinggi, sedangkan industri besar mendapatkan dengan harga lebih murah.

Lebih jauh, Adhi menuturkan penundaan ini juga memberi kesempatan kepada semua pihak untuk mempelajari dengan baik soal lelang ini. Ia beralasan kalau dijalankan lalu terjadi kekacauan, akan mengganggu perekonomian.

Menurut Adhi, masih banyak hal-hal yang belum rapi, seperti peraturan-peraturan. Selain itu, penundaan sampai 1 Januari 2018 terkait juga dengan sosialisasi yang lebih intens lagi serta mekanisme beberapa peraturan yang dianggap masih belum jelas.

Karena itu, Adhi berharap jangan sampai ada regulasi aneh yang mengganggu kinerja industri. Ia mencontohkan soal garam dan gula yang dibagi menjadi industri serta konsumsi. "Di luar negeri, itu tak ada. Garam ya garam," ujarnya.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Kenaikan Harga Gula Dunia Diyakini Tak Ganggu Industri Makanan dan Minuman, Kenapa?

28 Desember 2023

Kenaikan Harga Gula Dunia Diyakini Tak Ganggu Industri Makanan dan Minuman, Kenapa?

Kemenperin memastikan, kenaikan harga gula dunia tidak memengaruhi industri makanan dan minuman di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi 2023, Harga Makanan dan Minuman Bakal Naik Hingga 7 Persen

20 Oktober 2022

Ancaman Resesi 2023, Harga Makanan dan Minuman Bakal Naik Hingga 7 Persen

Gapmmi memprediksi harga di industri makanan dan minuman tahun depan akan naik 7 persen. Kenaikan harga itu tak lepas dari imbas resesi global.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

10 Oktober 2022

Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

Erick Thohir mengungkapkan revitalisasi industri gula dapat memenuhi kebutuhan gula nasional.

Baca Selengkapnya

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

8 September 2022

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

Food Ingredients Asia bertujuan untuk mendorong pertumbuhan serta mengikuti tren pasar secara berkelanjutan di industri makanan dan minuman.

Baca Selengkapnya

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

4 Agustus 2022

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

Badan Pangan Nasional akan membuat regulasi tata-kelola gula untuk memperkuat industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

4 Agustus 2022

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

Badan Pangan Nasional mencatat kebutuhan total gula secara nasional mencapai 7,3 juta ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Efek Invasi Rusia, Pengusaha Makanan RI Cari Pemasok Gandum Baru selain Ukraina

2 Maret 2022

Efek Invasi Rusia, Pengusaha Makanan RI Cari Pemasok Gandum Baru selain Ukraina

Pengusaha makanan dan minuman bersiap mencari pemasok gandum baru menyusul konflik Rusia-Ukraina.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Pandemi, Pengusaha Yakin Sektor Makanan dan Minuman Tumbuh 7 Persen

13 Juli 2021

Di Tengah Pandemi, Pengusaha Yakin Sektor Makanan dan Minuman Tumbuh 7 Persen

Adhi S. Lukman meyakini industri makanan dan minuman tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19 meski menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Gapmmi: RI Harusnya Jadi Eksportir Produk Halal Terbesar Dunia

6 Juni 2021

Gapmmi: RI Harusnya Jadi Eksportir Produk Halal Terbesar Dunia

Indonesia berada di posisi keempat sebagai negara eksportir produk halal di dunia.

Baca Selengkapnya

Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

8 Maret 2021

Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

Pelaku industri makanan dan minuman Jawa Timur menyurati Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengeluhkan kelangkaan gula rafinasi.

Baca Selengkapnya