Libur Lebaran, YLKI Minta Tempat Wisata Antisipasi Lonjakan Turis

Reporter

Sabtu, 24 Juni 2017 00:44 WIB

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan sejumlah hal kepada pengelola destinasi wisata dan masyarakat yang ingin menikmati libur lebaran agar mewaspadai lonjakan pengunjung tempat wisata. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menuturkan kondisi destinasi wisata yang penuh sesak itu merupakan fenomena positif.

"Namun di sisi lain dapat mengakibatkan petaka bagi pengunjungnya," ujar Tulus dalam keterangan tertulis YLKI, Jumat, 23 Juni 2017.

Baca juga: YLKI Buka Posko Pengaduan Mudik Lebaran

Tulus menuturkan Dinas Pariwisata setempat seharusnya melakukan audit teknis terlebih dahulu terhadap sarana prasana di lokasi wisata, terkait dengan kelayakan, khususnya sarana prasarana yang berisiko tinggi.

Menurut dia, pengelola wisata juga harus memiliki standar kapasitas maksimum untuk lokasi wisata. "Jangan memaksakan menjual tiket masuk padahal lokasi wisata sudah over capacity." Kondisi kelebihan pengunjung itu kata dia bukan hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga keamanan dan keselamatan konsumen sebagai pengguna jasa wisata.

Tulus berujar pengelola wisata harus mewajibkan adanya alat-alat penunjang keselamatan seperti pelampung atau jaket keselamatan untuk wisata air yang berisiko tinggi, seperti danau, telaga dan atau pantai. "Dan ada petugas penjaga pantai atau danau sehingga ketika terjadi accident konsumen korban bisa cepat dievakuasi dan diselamatkan," katanya.

Selanjutnya, Tulus menambahkan Dinas Pariwisata dan juga pengelola wisata harus memonitor harga-harga makanan dan minuman agar tidak melampaui batas wajar dan merugikan konsumen. Dia mengatakan pengelola warung dan restoran harus mencantumkan daftar menu sekaligus dengan daftar harga yang transparan. "Pengunjung wisata jangan dieksploitasi dengan harga makanan atau minuman yang ugal-ugalan," ujarnya.

Tulus pun meminta konsumen tidak memaksakan diri memasuki area destinasi wisata, jika sekiranya sudah over capacity, serta tidak menggunakan sarana prasarana di lokasi wisata jika terlihat sudah keropos dan tidak dirawat, atau tidak dilengkapi dengan sarana penunjang keselamatan.

Pengelola destinasi wisata diharapkan dapat menambah fasilitas toilet dengan toilet portable dan menjamin ketersediaan air. "Adanya jumlah antrian di toilet, khususnya toilet perempuan, menunjukkan kurangnya fasilitas, jumlah toilet perempuan seharusnya lebih banyak daripada toilet laki-laki."

Terakhir, YLKI mengingatkan lokasi wisata seharusnya dilengkapi dengan klinik kesehatan dan petugas medis yang siaga selama lokasi wisata beroperasi. Sebab hal ini sangat penting untuk melakukan pertolongan pertama dan bahkan menyelamatkan korban dari fatalitas.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

5 Februari 2024

Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tanggapi pernyataan Jokowi dan menyarankan pemerintah batasi kepemilikan kendaraan pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total, Apa Alasannya?

25 Januari 2024

YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total, Apa Alasannya?

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta iklan rokok dilarang total di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Baru 2 Hari Diresmikan LRT Jabodebek Alami Gangguan, Ini Catatan YLKI untuk Menhub dan PT KAI

1 September 2023

Baru 2 Hari Diresmikan LRT Jabodebek Alami Gangguan, Ini Catatan YLKI untuk Menhub dan PT KAI

YLKI memberikan sejumlah catatan untuk Menhub dan PT KAI soal LRT Jabodebek yang mengalami gangguan dua hari setelah diresmikan.

Baca Selengkapnya

Buntut Rangka eSAF Keropos, YLKI Minta Dirikan Pengawas Produk Otomotif

23 Agustus 2023

Buntut Rangka eSAF Keropos, YLKI Minta Dirikan Pengawas Produk Otomotif

Buntut dari masalah rangka eSAF keropos, YLKI menilai perlu adanya lembaga khusus yang bertugas mengawasi peredaran produk otomotif.

Baca Selengkapnya

YLKI Sebut Larangan Penjualan Rokok Ketengan Bakal Mengikis Dua Hal Ini

4 Februari 2023

YLKI Sebut Larangan Penjualan Rokok Ketengan Bakal Mengikis Dua Hal Ini

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyebut kebijakan larangan penjualan rokok ketengan akan mengikis dua hal.

Baca Selengkapnya

HNW Dukung Revisi UU Perlindungan Konsumen

23 Januari 2023

HNW Dukung Revisi UU Perlindungan Konsumen

Untuk melakukan revisi undang-undang, rakyat dan organisasi yang ada di masyarakat bisa mengusulkan perubahan

Baca Selengkapnya

Pengaduan Perkara Perumahan Tinggi, YLKI: Bermasalah dari Hulu hingga Hilir

20 Januari 2023

Pengaduan Perkara Perumahan Tinggi, YLKI: Bermasalah dari Hulu hingga Hilir

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut pengaduan konsumen soal perkara perumahan masih tinggi selama 10 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Sistem Tap In dan Tap Out Transjakarta Sempat Bermasalah, Ini Cara Mengadu ke YLKI

13 Oktober 2022

Sistem Tap In dan Tap Out Transjakarta Sempat Bermasalah, Ini Cara Mengadu ke YLKI

PT Transjakarta telah meresmikan kebijakan baru yakni pemberlakuan tap in dan tap out bus Transjakarta sejak 4 Oktober 2022, lalu.

Baca Selengkapnya

Operator Protes Tarif Angkutan Penyeberangan, YLKI Sebut Keselamatan Jadi Kasta Tertinggi

6 Oktober 2022

Operator Protes Tarif Angkutan Penyeberangan, YLKI Sebut Keselamatan Jadi Kasta Tertinggi

YLKI mengingatkan dalam hal bertransportasi, keselamatan adalah kasta tertinggi yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Baca Selengkapnya