Asuransi Usaha Tani Padi Belum Maksimal  

Selasa, 20 Juni 2017 12:23 WIB

Petani di Sekejati, Bandung, Senin (26/4). Memasuki musim tanam kedua, petani dihantui kenaikan ongkos produksi sementara pendapatan tidak meningkat. Pemprov Jabar akan menyalurkan bantuan bagi 786 desa di bidang pertanian, budidaya, dan pengolahan, untuk tingkatkan ketahan pangan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana mengatakan asuransi usaha tani padi belum mencapai target. Padahal, program ini penting agar membantu petani yang mengalami kerugian akibat gagal panen.

"Coba lihat tanaman padi kita rata-rata lima tahun kena banjir dan kekeringan sampai 528 ribu hektare," kata Dadih saat ditemui di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin, 19 Juni 2017.

Dadih menuturkan pihaknya ingin melayani asuransi pertanian sampai 1 juta hektare lahan pertanian pada 2017. Sedangkan sampai 19 Juni 2017, lahan pertanian yang sudah dicover baru mencapai 353.189 hektare.

Menurut Dadih, rata-rata dalam lima tahun terakhir banyak sekali lahan terkena serangan penyakit tanaman. Dengan mengikuti asuransi, petani bisa melakukan klaim asuransi jika ada kerusakan tanaman mencapai 75 persen dari satu petak lahannya.

Untuk asuransi tani ini, petani cukup membayar premi Rp 36 ribu dan sisanya Rp 144 ribu ditanggung pemerintah. "Prosesnya ke depan perlu edukasi yang masif kepada para petani," ujar Dadih.

Sedangkan asuransi usaha ternak sapi diberikan untuk membantu mengamankan stok indukan sapi. Pasalnya, sering kali di lapangan sapi indukan mati terserang penyakit atau hilang.

Jika peternak mengikuti asuransi ini, segala hal di atas bisa diganti melalui klaim asuransi. Untuk asuransi ternak sapi, peternak hanya membayar premi Rp 40 ribu, sedangkan sisanya Rp 160 ribu ditanggung pemerintah.

Dadih menjelaskan, asuransi ini membuat sapi betina bisa terus terjaga keberadaannya dan diharapkan bisa menambah populasi ternak di Indonesia. Hingga 19 Juni 2017, baru 30.219 ekor sapi yang ditanggung asuransi usaha ternak sapi baru dari target 2017 sebesar 120 ribu ekor sapi.

Dadih mengatakan untuk sementara asuransi baru diberikan pada sapi dan padi. Pihaknya ingin berkonsentrasi dulu di dua komoditas ini, namun tak menutup kemungkinan ke depannya komoditas lain bisa dicover asuransi.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

9 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

9 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya