Rizal Ramli Sebut Ada Kongkalikong dalam Pembelian Pesawat Garuda

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 16 Juni 2017 00:38 WIB

Rizal Ramli, mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke 71 bersama warga RW 8/RT 12, Bukit Duri, Tebet Jakarta, 17 Agustus 2016. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, mengatakan terdapat unsur korupsi dalam pembelian pesawat Garuda Indonesia Long Route Air Bus 350 yang sebenarnya hanya cocok untuk tujuan ke Amerika atau Eropa.

Baca: Kasus Suap Garuda, KPK Geledah Lagi Kantor ...

“Jadi banyak permainan duit. KPK sendiri sudah buktikan ternyata memang ada permainan dalam pembelian dan penjualan pesawat,” katanya saat menjadi pembicara dalam Forum Dialog HIPMI bertajuk “Garuda Indonesia di Tengah Turbulensi” di Senopati, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Juni 2017.

Menurut Rizal, Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan kebanggaan Indonesia dengan sejarah panjang. Dari segi teknis, maskapai tersebut telah banyak mengalami kemajuan dengan kualitas pelayanan premium setara dengan perusahaan penerbangan internasional. Namun kekuatan itu menjadi tertutup karena kesalahan di masa lalu yang dianggap jor-joran dalam membeli pesawat baru yang tidak tepat.

“Di dalam pembelian pesawat, ada sogok-menyogok, ada KKN, dan pemahalan sehingga Garuda Indonesia dikubangi hutang triliunan rupiah,” ucapnya.

Rizal menambahkan, hal tersebut harus segera dibenahi dengan menjadwal ulang pembelian pesawat atau dijual ke pihak ketiga. Ia ingin Garuda Indonesia berfokus meningkatkan pendapatan dari penerbangan domestik dan regional. Indonesia lebih tepat jika membeli pesawat Air Bus 330 yang lebih efisien.

“Di jalur domestik, harga tiket Garuda Indonesia lebih mahal, tapi kualitas lebih baik. Kedua, kami meminta komisaris dan manajemen berani menyatakan kebenaran sesuai dengan fakta,” ujarnya.

Rizal mengaku sempat ditentang beberapa pihak atas pernyataan kerasnya. Namun ia berkukuh bahwa hal yang dikatakan telah melalui proses evaluasi dan analisis. “Semua yang kami sampaikan itu rasional, telah melalui evaluasi dan analisis. Dulu, saya ngomong begitu banyak yang protes, tapi hampir semua yang kami katakan terbukti karena saya tidak asal bicara,” tuturnya.

Baca: Garuda Belanja 9 Unit Pesawat Baru Tahun Ini

Seperti yang diberitakan sebelumnya, berbagai pihak memperkirakan Garuda Indonesia bisa mengalami kebangkrutan karena omset perusahaan yang kian susut. Hal ini menyusul kerugian mendalam pada tiga bulan pertama 2017 mencapai Rp 1,31 triliun. Tercatat, perusahaan penerbangan milik negara ini juga memiliki hutang cukup signifikan, yakni hampir Rp 40 triliun.

DESTRIANITA

Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

7 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

9 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

12 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

12 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

12 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya