Peredaran Uang Palsu Menurun Drastis  

Reporter

Kamis, 15 Juni 2017 10:16 WIB

Barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp. 100.000 senilai 200 juta rupiah yang diamankan dari seorang tersangka. TEMPO/Marifka Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Peredaran uang palsu di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Suhaedi, peredaran uang palsu masih ada, tapi secara jumlah tidak begitu signifikan.

"Hingga Mei 2017, jumlahnya hanya tiga lembar per sejuta lembar uang yang beredar," kata Suhaedi di gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Juni 2017.

Simak: Dua Pencetak Uang Palsu Rp 3,9 Juta Dibekuk

Menurut dia, penurunan itu dapat terjadi lantaran pemahaman masyarakat akan uang rupiah semakin tinggi, sehingga tidak dapat dikelabui oleh uang palsu itu.

Kendati demikian, dia mengimbau masyarakat tetap waspada akan peredaran uang palsu, terutama pada Lebaran ini, di mana peredaran uang semakin cepat dan para pelaku dapat memanfaatkan momen ini dengan berbagai modus.

Suhaedi juga yakin uang rupiah baru tahun emisi 2016 akan sulit dipalsukan. "Sulit memalsukan sampai benar-benar mirip karena tingkat keamanannya," katanya.

Masyarakat dapat memastikan keaslian uang rupiah kertas. Salah satunya dengan metode 3D atau dilihat, diraba, diterawang. Metode lain yang dapat digunakan untuk mengenali keaslian uang adalah dengan sinar UV dan kaca pembesar.

Untuk mensosialisasikan uang rupiah tahun emisi 2016 yang belum terlalu marak di masyarakat, BI dan Himbara bakal membuka gerai penukaran uang di 1.136 titik yang tersebar di seluruh wilayah NKRI, terutama daerah terpencil, terluar, dan terdepan, pada 16-17 Juni 2017.

Dengan program itu, perbankan hendak menarik uang tak layak edar yang selama ini terus berputar di masyarakat dan tak kunjung kembali ke bank. Bank-bank pelat merah itu juga bakal melakukan sosialisasi mengenai uang edaran baru, ciri-ciri keaslian uang rupiah, serta cara mengidentifikasi uang palsu dan cara merawat uang rupiah.

CAESAR AKBAR | ALI HIDAYAT

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya