Pagu Anggaran Kemenkeu 2018 Rp 45,72 Triliun Disetujui

Reporter

Rabu, 14 Juni 2017 15:58 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo dalam sosialisasi e-LHKPN di Kementerian Keuangan, Jakarta, 14 Maret 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Keuangan DPR menyetujui pagu anggaran indikatif Kementerian Keuangan untuk tahun 2018 sebesar Rp 45,72 triliun atau naik 12,5 persen dari tahun ini yang berjumlah Rp 40,8 triliun.

"Komisi XI dengan ini menyetujui pagu anggaran indikatif Kementerian Keuangan Rp 45,7 triliun," ujar pimpinan rapat kerja Komisi XI, Marwan Cik Asan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Juni 2017.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kali ini menyampaikan rencana kerja dan anggaran Kementerian Keuangan tahun 2018. Pertama, untuk Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan mendapatkan alokasi anggaran terbesar yaitu Rp 20,87 triliun, dengan kegiatan unggulan di antaranya penguatan budaya Kementerian Keuangan, dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas, serta kegiatan alumni mengabdi untuk negeri.

Simak: Menkeu Proyeksikan Belanja 2018 Capai Rp 2.204 Triliun Lebih



"Outcome yang diharapkan tentunya tata kelola Kementerian Keuangan yang lebih baik," katanya.

Sri menuturkan selanjutnya untuk Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan diberikan pagu anggaran Rp 118,4 miliar, dengan kegiatan unggulan di antaranya pengamanan penerimaan pajak atas belanja pemerintah dan implementasi kontrol internal dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Bendahara Umum Negara (LBUN).

Direktorat Jenderal Anggaran mendapatkan pagu sebesar Rp 166,58 miliar, dengan kegiatan unggulan mencakup efisiensi dan efektifitas belanja negara, perbaikan belanja bidang kesehatan dan pendidikan, serta pengelolaan program pensiun.

Beralih ke Direktorat Jenderal Pajak, pagu yang diberikan mencapai Rp 6,21 triliun. Adapun program unggulan yang direncanakan di antaranya perluasan dukungan pemberian data dan informasi perpajakan dari institusi, lembaga, dan pihak ketiga lainnya, mitra pajak atau tax agent pelayanan pajak, joint audit dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai, business development services, whistle blowing system, dan implementasi Automatic Exchange of Information (AEoI).

Direktorat Jenderal Bea Cukai mendapatkan pagu anggaran Rp 3,35 triliun, dengan program unggulan di antaranya joint analysis dari audit bersama dengan Direktorat Jenderal Pajak dan pengembangan sistem kepatuhan data terintegrasi. "Hasilnya diharapkan dapat meningkatkan penerimaan dari DJBC," ucapnya.

Kemudian, Sri menuturkan untuk Direktorat Jenderal Perimbangan dengan program peningkatan kualitas pusat dan daerah, mendapatkan alokasi anggaran Rp 134,2 miliar. Kegiatan unggulan yang direncanakan di antaranya penguatan sinkronisasi anggaran, peningkatan tata kelola keuangan daerah, hingga penguatan pelaksanaan dan pemanfaatan transfer ke daerah untuk dana desa.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko pun mendapatkan pagu sebesar Rp 131,55 miliar, dengan kegiatan unggulan seperti pengembangan jalur distribusi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel dan penjaminan obligasi infrastruktur.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan mendapatkan pagu sebesar Rp 12,5 triliun, dengan kegiayan unggulan meliputi internal control over financial reports, regulasi dan implementasi penggunaan kartu kredit perbankan untuk dukungan belanja pemerintah, hingga pembentukan program pensiun PNS yang efektif dan efisien.

Simak: Tambahan Rp 1,1 T untuk Sertifikasi Lahan Disiapkan di APBN-P

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mendapatkan pagu Rp 872,91 miliar, dengan kegiatan unggulan di antaranya diperuntukkan bagi layanan pendanaan lahan untuk pembangunan infrastruktur proyek strategis nasional dan percepatan sertifikat barang milik negara berupa tanah.

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan memperoleh alokasi anggaran Rp 671,71 miliar, dengan kegiatan unggulan seperti penguatan kompetensi sumber daya manusia, implementasi learning quality system, dan membangun learning organization.

Sementara itu, Sri Mulyani berujar Badan Kebijakan Fiskal mendapatkan pagu anggaran Rp 157,41 miliar, dengan kegiatan unggulan meliputi penguatan kerangka ekonomi dan pokok-pokok kebijakan fiskal, penyusunan laporan spending review, penyusunan revisi undang-undang Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu pagu juga digunakan untuk penyelanggaraan pertemuan tahunan World Bank dan International Monetary Fund (IMF) yang akan digelar di Bali, tahun depan.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

8 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

12 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

13 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

17 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

17 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya