Mizuho Securities Pangkas Peringkat Apple, Wall Street Melemah

Reporter

Selasa, 13 Juni 2017 13:51 WIB

Wall Street. AP Photo/Frank Franklin II

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan sejumlah indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) berakhir melemah pada perdagangan kemarin, Senin, 12 Juni 2017, di tengah pelemahan sektor teknologi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,17 persen ke 21.235,67, indeks S&P 500 turun 0,10 persen ke 2.429,39, sedangkan indeks Nasdaq Composit berakhir melemah 0,52 persen atau 32,45 poin ke posisi 6.175,46.

Saham dengan persentase penguatan terbesar pada S&P 500 adalah Under Armour yang melesat 5,8 persen, sementara pelemahan terbesar adalah Netflix yang anjlok 4,2 persen.

Sektor teknologi dalam S&P turun 0,8 persen setelah drop 2,7 persen pada Jumat, dua penurunan terbesar dalam hampir setahun. Di sisi lain, sektor energi, SPNY, sektor berkinerja terburuk secara year-to-date, menjadi salah satu yang berupaya mengurangi pelemahan pada S&P 500.


Baca: Harga CPO Merosot, Impor India Diprediksi Bakal Naik


Mizuho Securities memangkas peringkat perusahaan Apple menjadi "netral" dari "buy" pada hari Senin, 12 Juni 2017, dengan mengatakan bahwa saham tersebut telah unggul tahun ini dan bahwa siklus produk yang akan datang sepenuhnya tertahan pada level saat ini. Saham Apple, turun 2,4 persen pada hari Senin dan telah naik sekitar 26 persen sepanjang 2017.

Meskipun saham teknologi terlihat buruk, Brian Jacobsen, kepala strategi portfolio Wells Fargo Funds Management di Menomonee Falls, Wisconsin, mengatakan bahwa dia tidak terlalu khawatir akan terjadinya aksi jual pasar yang lebih luas.

“Kami bahkan tidak berada di wilayah koreksi untuk saham Nasdaq atau saham teknologi besar. Jika data ekonomi lebih buruk dari apa yang ada, maka saya akan khawatir. Risiko resesi masih cukup rendah, jadi saya pikir aksi jual (teknologi) ini bukan pertanda buruk,” ujar Jacobsen, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 13 Juni 2017.

Menurut dia, The Fed adalah risiko terbesar bagi pasar dalam waktu dekat. “Jika Fed menyingkirkan data yang lebih lesu baru-baru ini dan terus melakukan menaikkan (suku bunga) demi penaikan, maka kita bisa melihat koreksi di pasar saham,” katanya.

BISNIS.COM

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

13 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

14 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya