BI Sebut Dua Harga Komoditas Ini Masih Perlu Dicermati

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 12 Juni 2017 16:13 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kedua kiri) meninjau stan yang menjual bawang putih ketika pembukaan Pasar Murah Ramadan Berbagi di area parkir Kementerian Perdagangan, Jakarta, 7 Juni 2017. Berdasarkan data harga kebutuhan pokok selalu naik menjelang Lebaran. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan beberapa komoditas pangan relatif mengalami perbaikan harga pada 2017 dibandingkan tahun lalu. Komoditas yang dimaksud Agus adalah bawang merah, cabai merah, dan minyak goreng.

Baca: Pusat Informasi Harga Pangan Nasional Resmi Diluncurkan


"Harga beras relatif stabil. Adapun beberapa harga komoditas yang masih perlu dicermati adalah bawang putih dan cabai rawit," kata Agus di Kompleks BI, Jakarta, Senin, 12 Juni 2017.

Bawang putih, menurut Agus, harga rata-rata hingga Mei 2017 lebih mahal 16,45 persen dibandingkan harga rata-rata pada 2016. "Kondisi yang sama terjadi pada cabai rawit. Jika dibandingkan dengan harga rata-rata pada 2016, harga rata-rata hingga Mei 2017 lebih mahal 71 persen," ujarnya.

Menurut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, pada Juni, harga bawang putih memang melonjak. Dia berjanji akan menurunkan harga hingga Rp 30 ribu per kilogram di pedagang eceran dan Rp 35 ribu kilogram di pasar ritel modern. "Kalau berani menjual di atas itu, izin kami cabut," ucapnya.

Selain itu, Enggar menuturkan, terdapat kenaikan pada harga telur ayam dan daging ayam. Namun, kenaikan tersebut adalah akibat dari harga yang begitu rendah dalam beberapa waktu terakhir. "Yang sampai peternaknya bangkrut. Untuk yang ini saya tidak mau ada intervensi," katanya.

Baca: Harga Cabai Rawit Tembus Seperempat Juta Rupiah

Saat ini, menurut Enggar, harga telur ayam belum pulih karena peternak belum mendapat keuntungan yang wajar. "Dalam beberapa hari terakhir malah turun kembali dan kami terpaksa menerapkan harga acuan untuk pembeli dari peternak Rp 18 ribu per kilogram. Harga di pasar masih Rp 15.600."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

16 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya