Harga Gabah Naik, Serapan Bulog Menurun  

Reporter

Senin, 5 Juni 2017 09:05 WIB

Presiden Joko Widodo melakukan pengecekan saat melepas pengiriman hibah 5.000 ton beras kepada Pemerintah Sri Lanka di gudang beras Bulog, Jakarta, 14 Februari 2017. Sri Lanka tengah mengalami kekeringan sehingga sulit untuk memproduksi pangan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengadaan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Tri Wahyudi Saleh mengatakan ada penurunan serapan gabah yang dilakukan pihaknya akhir-akhir ini. Penyebabnya harga gabah yang merangkak naik dan masa panen yang sudah berlalu.

"Serapan Bulog tetap berjalan, kami tetap menyerap, meskipun angkanya lebih kecil daripada sebelumnya," kata Tri kepada Tempo saat dihubungi pada Ahad, 4 Juni 2017.

Baca: BPS: Harga Gabah Mei 2017 Naik 4,10 Persen

Tri menuturkan harga gabah yang sudah di atas harga pembelian pemerintah (HPP) tentu mempengaruhi pembelian gabah dari petani. Sebab, secara penugasan Bulog diwajibkan membeli gabah dari petani ketika harganya jatuh di bawah HPP, yaitu Rp 3.700 per kilogram untuk gabah kering panen dan Rp 4.600 per kilogram untuk gabah kering giling.

Selain itu, panen raya berikutnya baru akan terjadi sekitar Juli, sehingga membuat serapan Bulog kecil karena sekarang sedang memasuki musim tanam. "Biasanya kami menyerap 15 ribu-20 ribu ton gabah per hari. Sekarang menurun menjadi 5 ribu sampai 7 ribu ton per hari," ujar Tri.

Baca: Konsumsi Gabah April Anjlok Ketimbang Tahun Lalu

Bulog, kata Tri, masih menyiagakan anggaran-anggaran penyerapan beras di semua divisi regional mereka jika memang sewaktu-waktu harga gabah jatuh, sehingga Bulog bisa segera bergerak. Ia menambahkan, kelompok-kelompok tani yang menyimpan gabah juga biasanya akan melepas stoknya mendekati Idul Fitri. Jika itu terjadi, Bulog siap membeli.

Semua ini dilakukan guna memenuhi target serapan 1,5 juta ton sampai 2 juta ton beras pada semester pertama 2017. Menurut Tri, pihaknya menargetkan bisa menyerap beras 4 juta ton pada tahun ini dan memiliki stok beras 1,5 juta ton pada akhir tahun nanti.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan rata-rata harga gabah, baik untuk gabah kering panen maupun gabah kering giling, di tingkat petani dan penggilingan pada Mei 2017. Harga gabah kering panen di tingkat petani pada Mei 2017 mengalami kenaikan sebesar 4,10 persen menjadi Rp 4.485 per kilogram dan di tingkat penggilingan naik 4,09 persen menjadi Rp 4.570 per kilogram.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

3 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

4 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

5 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

8 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

22 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

23 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

24 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

25 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya