Defisit Transaksi Berjalan, BI Sebut Tahun Ini Masih Positif  

Reporter

Editor

Setiawan

Selasa, 30 Mei 2017 08:56 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) saat menghadiri acara peluncuran Strategi Nasional Keuangan Inklusif di Istana Negara, Jakarta, 18 November 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memprediksi defisit neraca transaksi berjalan sepanjang 2017 akan sama dengan tahun lalu, yakni sekitar 1,8-1,9 persen, terhadap produk domestik bruto (PDB). Menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, angka tersebut masih cukup positif.

"Pada 2013, sempat di atas 3 persen. Kalau 1,8-1,9 persen, itu masih baik. Kemungkinan defisit neraca transaksi berjalan bisa sampai US$ 19 miliar," katanya dalam acara buka puasa bersama di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Senin, 29 Mei 2017.

Baca: 2017, Agus Marto: Defisit Transaksi Berjalan Akan Membesar

Neraca transaksi berjalan merupakan indikator ekspor-impor barang dan jasa dari Indonesia ke negara-negara mitra dagang. Neraca transaksi berjalan dibagi menjadi dua komponen, yakni neraca perdagangan untuk barang dan neraca perdagangan untuk jasa.

Jika nilai neraca transaksi berjalan defisit, berarti Indonesia masih lebih banyak mengimpor daripada mengekspor. Namun, jika defisit mengecil, berarti terdapat perbaikan ekspor-impor. Perbaikan defisit neraca transaksi berjalan akan memperbaiki neraca pembayaran Indonesia (NPI).

Agus berujar, meskipun defisit neraca transaksi berjalan sama dengan tahun lalu, NPI tahun ini akan menurun dibanding 2016. BI memperkirakan NPI sepanjang 2017 akan mencapai US$ 3-4 miliar. Tahun lalu, NPI menyentuh level US$ 12 miliar.

Baca: BI Perkirakan Defisit Transaksi Berjalan Membesar di 2017

Menurut Agus, walaupun NPI mengalami penurunan dibanding tahun lalu, perekonomian masih kuat. Besaran defisit tersebut masih mampu menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

15 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

16 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya