Bangun LRT Palembang, Utang Pemerintah Selesai Tahun 2020

Reporter

Kamis, 25 Mei 2017 14:07 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau proyek LRT di Palembang, 20 Mei 2017. TEMPO/Parliza Hendrawa

TEMPO.CO, Palembang - Menteri keuangan Sri Mulyani Indrayani mengatakan proyek Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan senilai Rp 10,9 triliun akan didanai menggunakan sistem multiyears selama 4 tahun. Sehingga dalam hitungannya, hutang pemerintah pada pihak PT. Waskita Karya akan selesai paling lambat tahun 2020 nanti.


“Karena kami yakini proyek akan menimbulkan aktifitas ekonomi turunannya,” kata Sri Mulyani, Rabu, 24 Mei 2017. Proyek LRT Palembang termasuk salah satu proyek strategis pemerintah di bidang infrastruktur.

Baca: Kepentok Biaya, Ini Kondisi Terakhir Proyek LRT

Dengan panjang lebih dari 23,40 kilometer dan 13 stasiun serta 1 depo tersebut diharapkan proyek dapat mengatasi kemacetan di Palembang. Proyek ini harus selesai sebelum pembukaan Asian Games pada Agustus 2018. Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan proyek akan selesai secara keseluruhan pada Mei tahun depan. Karena sebelum kedatangan kontingan Asian Games, kereta dan pelengkapan pendukung harus diuji coba.

Baca: LRT Palembang, Menhub Angsur Rp 2 Triliun

Sri Mulyani telah menggelontorkan pada pihak kontraktor PT. Waskita Karya (WK) sebesar Rp 350 miliar. Untuk tahun ini, kementerian keuangan membayar lagi sebesar Rp 1,2 triliun. Sedangkan tahun depan akan dibayarkan Rp 4 triliun.

Dari total nilai proyek Rp 10,9 triliun itu, Sri Mulyani optimistis hutang akan diselesaikan sebagian besar pada tahun 2018/2019 dan sebagian kecil sebagai pelunasan di tahun 2020.

Dia berharap Waskita Karya dapat menggandeng perbankan atau investor lain agar proyek bisa cepat selesai tanpa harus bergantung dari dana pemerintah. Tidak hanya itu, pemerintah akan memperhitungkan pula biaya bunga bank.

Waskita bisa meminjam uang dua tahun lebih cepat dari kemampuan APBN. Langkah tersebut dinilainya tepat untuk mengatasi persoalan keuangan negara. “Jadi kita akan bayar keseluruhan nilai proyek plus biaya bunga.”

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya berhasil menekan biaya proyek LRT di Palembang. Dari dana semula mencapai Rp 12 triliun, kementerian yang ia pimpin berhasil menekannya hingga Rp 10,9 triliun.

Penghematan tersebut berhasil dilakukan setelah pihaknya melakukan evaluasi bersama konsultan. Meskipun terjadi pengurangan biaya yang cukup besar, Budi menjamin kualitas LRT Palembang tidak akan ikut berkurang. “Karena itu sudah biasa terjadi adanya negosiasi dan komunikasi,” ujarnya.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

18 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

18 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

19 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya