Gaet XL dan BTPN, NU Luncurkan Kartu Keanggotaan Digital

Reporter

Senin, 22 Mei 2017 23:05 WIB

Seorang wanita menujukkan kartu XL NUsantara di Kantor PBNU, Jakarta, 22 Mei 2017. XL NUsantara merupakan kartu identitas digital dalam bentuk SIM Card yang didalamnya sudah terintegrasi akun uang elektronik atau e-money yang memberikan akses layanan keuangan berbasis digital kepada semua anggota NU. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nahdlatul Ulama menggandeng PT XL Axiata dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (kominfo) meluncurkan kartu keanggotaan berbentuk sim card. Kartu ini akan terintegrasi ke layanan keuangan berbasis digital berbentuk yang bekerjasama dengan Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN).

"Untuk mendorong inklusi keuangan dari kondisi saat ini sebesar 39 persen ke 75 persen pada tahun 2019,“ kata Menteri Kominfo Rudiantara pada peluncuran Pusat Komando dan Kartu Pintar Nusantara di Markas Pengurus Besar NU, Kramat, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2017.

Baca: XL Axiata Perluas 4G LTE ke Kalimantan Barat

Rudi berujar saat ini, berdasarkan survey, ada 170 juta orang yang memiliki minimal satu buah ponsel, 132 juta orang di antaranya memiliki akses ke internet. Namun, hanya 70 juta orang saja dari jumlah tersebut yang memiliki akses ke layanan keuangan atau perbankan.

Menurut dia, sebagai organisasi dengan jumlah anggota sekitar 90 juta orang, anggota NU bisa jadi termasuk dalam puluhan juta orang yang belum menjangkau akses keuangan atau perbankan itu. "Sehingga kami mendukung Nahdliyin punya akses ke jasa keuangan atau perbankan," kata dia.

Baca: XL Axiata Perkenalkan Paket Kuota Internet XL Home

Dia berujar uji coba program ini akan dimulai pada bulan Juni 2017. Setelah jaringan tersedia, kata Rudi, pemilik kartu pintar Nusantara dapat mendaftarkan diri menggunakan kartu tanda pengenal elektronik (e-KTP). Nantinya, data e-KTP itu akan dicocokkan dengan data milik kementerian dalam negeri.

"Kalau semuanya cocok nanti mendapat perlakuan khusus untuk mendapat akses jasa keuangan atau perbankan," ujarnya.

Rudi berharap dengan adanya akses keuangan itu, taraf perekonomian anggota NU terutama yang berada di daerah-daerah dan kebanyakan adalah pengusaha kelas mikro dapat meningkat. "Sehingga dari, misalnya, tukang bakso dapat menjadi bandar bakso," kata dia.

Ketua PB NU Said Aqil Siradj menyambut baik niatan itu. Dia berujar, meski punya potensi besar dan bersumbangsih terhadap perekonomian negara, organisasi yang dia pimpin jarang diperhatikan dengan benar oleh pemerintah. "Paket ekonomi sudah beberapa kali, warga NU tidak dapat apa-apa," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, perlu kemitraan dan kerjasama yang jelas baik dari pemerintah maupun perbankan. "Selama ini kalau diberi amanah, NU pasti jujur dan dikerjakan dengan baik tanpa pamrih yang berlebihan," kata dia.

Selain meluncurkan kartu keanggotaan pintar, NU juga meluncurkan pusat komando yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan cabang-cabang NU se-Indonesia dan dapat melakukan siaran publik yang terhubung dengan berbagai media sosial.

"Untuk mengajak masyarakat ke jalan Allah melalui siaran medsos yang viral dengan bantuan command center ini," ujar Said.

CAESAR AKBAR | ALI HIDAYAT

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

11 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

11 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

15 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

25 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

27 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

27 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

29 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya