BI Catat Pertumbuhan Ekonomi di Enam Wilayah Ini Melambat  

Reporter

Kamis, 18 Mei 2017 18:51 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pertumbuhan ekonomi di sejumlah daerah melambat dibanding yang diprediksi sebelumnya. Perlambatan ekonomi terjadi di Sumatera karena menurunnya investasi dan perdagangan antar daerah. Selain itu, Sulawesi, Ambon, Papua, Bali dan Nusa Tenggara juga terjadi perlambatan karena menurunnya ekspor bahan tambang.

Baca: Bank Sentral Pertahankan Suku Bunga 4,75 Persen Bank Indonesia

Meski demikian, menurut Agus Marto, pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan I 2017, lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Pertumbuhan triwulan I 2017 tercatat sebesar 5,01 persen," kata Agus Martowardojo saat ditemui di Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Mei 2017.

Baca: Apresiasi Perbaikan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Agus Marto menuturkan pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,94 persen dan lebih tinggi secara year on year sebesar 4,92 persen. Dia menambahkan pertumbuhan tertinggi terjadi di sisi ekspor dan belanja pemerintah.

Baca: Menteri Darmin Sebut Pertumbuhan Ekonomi Tinggi

Menurut Agus perbaikan kinerja ekspor terjadi karena dipengaruhi membaiknya harga komoditas global, seperti batu bara dan karet dan juga didukung meningkatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Agus mengungkapkan belanja barang dan modal pemerintah dapat memperbaiki kinerja investasi, utamanya investasi bangunan sejalan dengan berlanjutnya proyek infrastruktur pemerintah. Selain itu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga masih kuat.

Agus Marto menjelaskan secara spasial perbaikan PDB triwulan I 2017 ditopang oleh pertumbuhan ekonomi di Jawa, terkait dengan investasi. Kalimantan juga cerah karena ekspor komoditas mulai kembali menggeliat.

Bank Indonesia memperkirakan perekonomian 2017 masih akan tumbuh di kisaran 5-5,4 persen secara year on year. Prospek pertumbuhan ditopang oleh ekspor dan investasi yang terus membaik dan juga konsumsi yang tetap kuat.

DIKO OKTARA



Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

11 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya