Skema Gross Split, Kontraktor Migas Minta Kepastian Bagi Hasil  

Reporter

Kamis, 18 Mei 2017 13:26 WIB

Pengunjung menghadiri pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-37, di Jakarta Convention Center, Senayan, Kamis (16/5). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Kontraktor Hulu Minyak dan Gas Bumi Indonesia (Indonesia Petroleum Association/IPA) meminta pemerintah memperjelas skema bagi hasil setelah penerapan skema gross split atau bagi hasil kotor. Menurut Presiden IPA, Christina Verchere, skema gross split tidak bisa diterapkan ke semua blok migas.

"Harus ada pembicaraan pada proyek-proyek tertentu, juga terhadap proyek yang sedang berjalan," kata Verchere dalam pembukaan IPA Convention and Exhibition (IPA Convex) 2017 di Jakarta Convention Center, Rabu, 17 Mei 2017.

Menurut Verchere, kepastian bagi hasil menjadi syarat mutlak bagi kontraktor hulu migas untuk memutuskan rencana penanaman modal. Tanpa bagian yang menguntungkan, kontraktor sulit memperluas eksplorasi dan pengeboran, terutama untuk sumur-sumur baru.

Baca: Pengamat Usulkan Pemerintah Benahi Skema Gross Split

Verchere mengatakan saat ini harga minyak sulit kembali melampaui US$ 100 per barel seperti pada akhir 2014 lantaran pasokan yang berlebih. Karena itu, kontraktor terpaksa melakukan efisiensi biaya operasi. Namun, kata dia, upaya kontraktor tersebut harus didukung pemerintah melalui reformasi birokrasi.

Research Director Asia-Pacific Upstream Oil and Gas dari Wood Mackenzie, Andrew Harwood, mengemukakan sistem bagi hasil baru menjadi pertimbangan bagi kontraktor untuk melanjutkan investasi dan aktivitasnya di Indonesia, khususnya eksplorasi.

Berdasarkan kajian Wood Mackenzie, penemuan cadangan migas akan sulit berjalan dengan bagi hasil kotor lantaran kontraktor harus menunggu lama supaya untung. Adapun bagi lapangan migas produktif, sistem baru bisa menguntungkan kontraktor selama biaya operasinya efisien. Harwood menambahkan, nilai bagi hasil bukanlah masalah selama investor diberikan kenyamanan berbisnis.

Simak: Aspek Ini Membuat Skema Gross Split Kurang Menarik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan skema gross split harus diterapkan supaya bisnis hulu migas lebih efisien. Saat ini, porsi penggunaan energi dari minyak bumi semakin berkurang lantaran peningkatan pemakaian setrum dan energi terbarukan. Tanpa pemakaian teknologi ramah biaya, perusahaan migas tidak akan berkembang.

Dia juga meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) bekerja lebih cepat mendampingi operasi perusahaan. "Industri ini, bukan cuma SKK Migas, trennya suka telat," kata Jonan.

Regulasi gross split diatur dalam Peraturan Menteri Energi Nomor 8 Tahun 2017. Bagi hasil minyak antara negara dan kontraktor mencapai 57 persen dan 43 persen. Sedangkan untuk gas, porsi negara sebesar 52 persen dan kontraktor mendapat 48 persen.

Angka ini menurun dibanding kontrak bagi hasil konvensional, dengan bagian minyak pemerintah mencapai 85 persen dan gas sebanyak 65 persen. Bagian untuk kontraktor bisa bertambah maksimal 5 persen jika pengembangan lapangan tidak ekonomis. Namun, jika produksi melimpah dan harga melampaui US$ 85 per barel, negara mendapat tambahan hasil migas sebesar 5 persen.

Sebanyak enam kontrak jual-beli gas bumi ditandatangani dalam pembukaan IPA Convex 2017. Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan kesepakatan ini diperkirakan akan menyumbang tambahan penerimaan negara US$ 5 miliar selama periode kontrak. Semua gas dalam kesepakatan tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik.

DESTRIANITA | ROBBY IRFANY

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

16 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

25 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

57 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

6 Desember 2023

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

Anies Baswedan sebut akan libatkan Ignasius Jonan bangun jalur kereta api di Kalimantan Selatan, jika terpilih. Ini serba-serbi eks Menhub itu.

Baca Selengkapnya

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

6 Desember 2023

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

Anies Baswedan berjanji bakal melibatkan mantan Menhub Ignasius Jonan dalam pembangunan transportasi kereta api di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

25 November 2023

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

Citibank tutup bisnis consumer banking dan kartu kredit di Indonesia sejak 17 November lalu. berikut 5 tokoh alumnus Citibank, termasuk Ignatius Jonan

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

18 November 2023

Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

Paus Fransiskus memberikan penghargaan untuk tiga tokoh awam Katolik Indonesia, mereka adalah Ignasius Jonan, Lucia Maria Liando, dan Rudy Lawantara.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Dapat Penghargaan Istimewa dari Paus Fransiskus, Ini Profilnya

17 November 2023

Ignasius Jonan Dapat Penghargaan Istimewa dari Paus Fransiskus, Ini Profilnya

Ignasius Jonan mendapatkan penghargaan istimewa dari Paus Fransiskus, ini profil eks Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan.

Baca Selengkapnya