Sri Mulyani: Kemiskinan Tantangan Pembangunan Berkelanjutan  

Reporter

Rabu, 17 Mei 2017 07:56 WIB

TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tantangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia adalah kesenjangan pendapatan dan kemiskinan. Hal itu disebutkan dalam caption foto yang dia unggah dalam akun Instagram miliknya, kemarin.

Sri Mulyani menceritakan pengalamannya saat menjadi panelis suatu seminar dalam rangkaian Annual Meeting Islamic Development Bank (IDB) ke-42 di Jeddah, Arab Saudi. Hal yang disampaikan Sri Mulyani dalam seminar bertajuk "Harnessing Experience Towards Achieving Sustainable Development Goal (SDG)" itu dilampirkan bersama beberapa foto yang diunggah ke akun Instagramnya, @smindrawati.

“Dalam kesempatan itu, saya menyatakan tantangan untuk mencapai SDG di Indonesia adalah dari sisi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan,” katanya dalam caption foto, yang diunggah pada Selasa, 16 Mei 2017.

Baca: Sri Mulyani: Billy Joedono Berkomitmen Luar Biasa Perangi Korupsi

Pada foto tersebut, Sri Mulyani tampak sedang menyampaikan materi yang dia bahas. Dia duduk sejajar dengan para panelis lain. “Juga hadir sebagai panelis, yaitu akademisi terkemuka, Profesor Jeffrey Sachs; Menteri Keuangan Jordania , Turki, dan Pantai Gading; Dr Mahmoud dari World Bank; dan Dr Mandiri Muharram dari IDB,” ucapnya.

Wanita yang juga mengemban jabatan Menteri Keuangan pada era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu mengaku sempat berbicara mengenai mekanisme pembiayaan untuk SDG. Menurut dia terdapat dua mekanisme, yaitu secara mekanik atau rutin melalui pembuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta secara politik dengan adanya persetujuan dari DPR.

Simak: Tax Amnesty Berakhir, Sri Mulyani di Instagram: Anda Luar Biasa

Dia mendorong adanya stabilitas penerimaan negara melalui sistem perpajakan yang baik demi memperoleh dana yang cukup bagi pembangunan yang berkelanjutan. “Indonesia akan melakukan reformasi perpajakan secara komprehensif sehingga dapat meningkatkan grade Ease of Doing Business dan iklim bisnis yang baik untuk menarik investor asing. Dengan demikian, reformasi perpajakan juga akan mencakup peningkatan kapasitas dan integritas pegawainya,” tuturnya.

Sri Mulyani berujar SDG saat ini ada di masa sulit. Dia menilai banyak negara besar yang hanya mempedulikan kepentingan negaranya sendiri. “Komitmen bersama para pemimpin dunia untuk membuat pembangunan berkelanjutan masih banyak hanya sebatas diskusi dan tidak berpengaruh banyak pada peningkatan tarif hidup manusia,” ujarnya.

Mantan Direktur Pelaksana di World Bank itu pun menyarankan pemerintah melibatkan universitas dan partai politik untuk meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan.

“Universitas diharapkan bisa menjadi pusat pembelajaran dan jejaring pengetahuan. Sedangkan partai politik, selain akan mendominasi parlemen, juga berperan besar dalam mencalonkan pemimpin di Indonesia,” katanya.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

3 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

22 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

22 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

23 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

23 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya