Wapres Ingin Jamu Indonesia Maju di Pasar Internasional

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 12 Mei 2017 22:00 WIB

Penjaga stan menata jamu tradisional pada pameran industri kosmetik dan jamu di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 1 September 2015. Kinerja industri obat tradisional dan jamu sepanjang semester pertama stagnan dibandingkan semester lalu yang nilainya berkisar Rp 3 triliun. Salah satu faktor penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan citra jamu Indonesia dapat maju di pasar dunia seperti halnya gingseng Korea dan obat herbal Cina.

"Jamu, walaupun jamu image-nya masih perlu ditingkatkan, masih dianggap itu suatu dikonsumsi oleh masyarakat menengah bawah, belum banyak dikenal, tapi sudah mulai kita juga mengenal obat-obatan herbal, seperti Tolak Angin, contohnya, telah mendunia," kata Wapres di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jumat, 12 Mei 2017.

Wapres Jusuf Kalla dalam pembukaan pameran produk natural Indonesia "Indonesia Natural Product Expo" 2017 di JCC, mencontohkan Korea Selatan dengan gingsengnya dan China dengan obat herbalnya yang terkenal di dunia.

Kalla menambahkan Gingseng Korea dan obat herbal China juga telah menjadi salah satu komoditas herbal yang paling digemari masyarakat internasional.

"Banyak negara telah maju karena itu sejak dulu, gingseng contohnya, bagaimana Korea telah menjadikan ginseng itu dari segala macam produk, apakah minuman, ataupun pengobatan langsung atau segala macamnya dan produk itu telah menjadikan ekonomi Korea maju," kata dia. "Atau bagaimana China dengan obat herbalnya yang juga sangat baik."

Oleh karena itu, Wapres mengharapkan semua pihak terkait untuk mendorong diversifikasi jamu Indonesia menjadi berbagai produk unggulan, antara lain melalui penelitian dan pemasaran yang baik.

Dalam kesempatan itu, Wapres RI juga mengapresiasi penyelenggaraan Indonesia Natural Product Expo yang dapat membantu para produsen jamu melakukan promosi dan membuka pasar yang lebih luas.

"Untuk mendorong semua ini butuh research yang baik, basis pasar yang baik, dan juga penerimaan pasar yang baik, karena itulah pameran ini bersama pameran lainnya diharapkan mendukung kegiatan ekonomi di bidangnya, tentu dengan pemasaran dan harga yang baik produk ini akan mendapatkan tempat di masyarakat," tuturnya.

Indonesia Natural Expo 2017 diselenggarakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di JCC, 11-14 Mei 2017, berdampingan dengan Pertemuan Tanaman Obat Unggulan dari Asosiasi Lingkar Samudera Hindia (IORA) di Jakarta.

ANTARA

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

4 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

4 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

18 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

18 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

19 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya