Sektor Telekomunikasi dan Perbankan Diprediksi Gencar Konsolidasi  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 11 Mei 2017 19:33 WIB

Ilustrasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). REUTERS/Supri

TEMPO.CO, Jakarta - Sektor telekomunikasi dan perbankan diproyeksi akan banyak memanfaatkan upaya merger dan akuisisi (M&A) untuk memenuhi kepentingan pertumbuhan hingga konsolidasi kinerja.

Jeami Gumarsjah, Senior Advisor Strategic Investment Department PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, mengatakan perusahaan yang mengejar pertumbuhan besar, seperti sektor telekomunikasi berbasis teknologi, terus berekspansi ke lini usaha turunan.

Untuk itu, perusahaan akan mencari produk-produk yang dapat menunjang produk utamanya untuk diakuisisi. Dia mencontohkan, tahun lalu, PT XL Axiata Tbk menyetujui keputusan untuk melakukan M&A dengan PT Axis Telekom Indonesia (Axis) sebagai bagian pengembangan penggunaan spektrum tambahan di 1.800 Mhz agar mampu digunakan untuk membangun jaringan data.

“Akuisisi baru berpotensi menciptakan value, sedangkan integrasi menciptakan nilai yang sebenarnya. Kita lihat, keberhasilan M&A dari sektor telekomunikasi dari XL dan Axis,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu, 10 Mei 2017.

Adapun arah konsolidasi akan banyak hadir dari sektor perbankan, yang memerlukan peningkatan kapital memasuki pasar bebas perbankan ASEAN 2020. Dengan begitu, sektor perbankan terus bersiap, hanya siapa yang mau membeli bank kecil, jika tidak memberikan banyak keuntungan.

“Kita punya 115 bank, secara kapital tentu tidak semua besar, sehingga ketika dikompilasi dengan negara lain jadi kecil. Konsolidasi penting, tapi memang mereka arahya akan sejenis,” katanya.

Penulis buku M&A Playbook ini juga menganggap peluang perusahaan swasta ataupun BUMN punya peluang yang sama untuk melakukan aksi korporasi. Menurut dia, dengan mengandalkan pertumbuhan bisnis melalui perkembangan ataupun perluasan unit usaha (organik) dapat dilakukan.

Hanya, tantangan kompetisi bisnis dan keterbukaan pasar membuka peluang melakukan penggabungan perusahaan atau membeli perusahaan (anorganik).

Founder Mahaka Group Erick Thohir mengatakan konsolidasi untuk mengembangkan pasar memang terlihat dari ekspansi perusahaan asing. Tantangan M&A nasional juga dihadapkan dengan kepercayaan pendanaan dari perbankan yang dianggap rumit.

Dia menceritakan, ketika melakukan M&A untuk sektor olahraga dan media, ragu untuk memberikan pendanaan, sehingga banyak pendanaannya diambilkan dari perbankan asing.

“Kalau merujuk pada perbankan di Singapura atau Amerika Serikat, aset yang digadai bukan hanya tanah dan bangunan, tapi juga cash flow dan perusahaannya. Rasanya industri kita juga harus studi banding, karena bisnis baru sekarang bukan hanya hardware, tapi juga software,” katanya.

BISNIS.COM



Berita terkait

Mengenal Akuisisi, Jenis, beserta Manfaatnya

21 November 2023

Mengenal Akuisisi, Jenis, beserta Manfaatnya

Akuisisi merujuk pada proses pembelian mayoritas atau seluruh saham perusahaan untuk mengambil alih kontrol. Pahami tujuan, jenis, dan contohnya.

Baca Selengkapnya

Merger Maskapai Penerbangan, Selayang Pandang Manfaat dan Resiko Merger

2 September 2023

Merger Maskapai Penerbangan, Selayang Pandang Manfaat dan Resiko Merger

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan merger dilakukan sebagai upaya menekan biaya logistik.

Baca Selengkapnya

Ragam Pernyataan Erick Thohir soal Rencana Merger BUMN Karya, Harap Masyarakat Tak Persepsi Buruk

26 Mei 2023

Ragam Pernyataan Erick Thohir soal Rencana Merger BUMN Karya, Harap Masyarakat Tak Persepsi Buruk

Soal rencana merger BUMN Karya, Menteri BUMN Erick Thohir sampaikan banyak hal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Asuransi Mandiri AXA dan AXA Indonesia Resmi Merger

3 Desember 2019

Perusahaan Asuransi Mandiri AXA dan AXA Indonesia Resmi Merger

Kedua perusahaan asuransi itu resmi bergabung setelah mendapatkan izin merger dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 26 November 2019.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru, Kini Akuisisi Aset Perusahaan Harus Lapor KPPU

15 Oktober 2019

Aturan Baru, Kini Akuisisi Aset Perusahaan Harus Lapor KPPU

Berdasarkan aturan baru, kini akuisisi dan pengambil alihan aset dengan lebih dari Rp 2,5 triliun wajib dilaporkan ke KPPU.

Baca Selengkapnya

Saingi Gopay, Grab Dikabarkan Menggabungkan Ovo dan DANA

14 September 2019

Saingi Gopay, Grab Dikabarkan Menggabungkan Ovo dan DANA

Grab yang berbasis di Singapura dikabarkan akan membeli saham mayoritas DANA yang selama ini dipayungi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (Emtek).

Baca Selengkapnya

Telat Lapor Merger, Anak Usaha BUMI dan WIKA Bisa Didenda Rp 25 M

13 Agustus 2019

Telat Lapor Merger, Anak Usaha BUMI dan WIKA Bisa Didenda Rp 25 M

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava mengatakan perseroan telah menyampaikan laporan ke KPPU.

Baca Selengkapnya

KPPU Akan Sidang Anak Usaha BUMI dan WIKA yang Telat Lapor Merger

13 Agustus 2019

KPPU Akan Sidang Anak Usaha BUMI dan WIKA yang Telat Lapor Merger

"Ini kami investigasi sejak awal Maret, lalu disidangkan mulai minggu depan," ujar Direktur Penindakan KPPU Hadi Susanto, Senin, 12 Agustus 2019.

Baca Selengkapnya

Smartfren Merger dengan XL? Ini Penjelasan Presdir Smartfren

20 Februari 2019

Smartfren Merger dengan XL? Ini Penjelasan Presdir Smartfren

PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) membantah adanya wacana perusahaan bakal diakusisi atau merger dengan PT XL Axiata Tbk. (EXCL).

Baca Selengkapnya

Asosiasi Asuransi: Merger AXA Life dan AXA Finansial Lumrah

5 Februari 2018

Asosiasi Asuransi: Merger AXA Life dan AXA Finansial Lumrah

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia memandang penggabungan (merger) antara PT AXA Life Indonesia (ALI) dengan PT AXA Financial (ALI) sebagai hal yang lumrah.

Baca Selengkapnya