Aplikasi On-Demand Buka Lapangan Kerja yang Lebih Luas

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 8 Mei 2017 23:03 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil penelitian Pusat Kajian Komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (Puskakom UI) menunjukkan bahwa aplikasi on-demand mengambil peranan penting dalam membuka lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja yang belum terserap di industri. “Selain itu juga meningkatkan produktivitas penggunanya," kata Ketua Puskakom UI Inaya Rakhmani dalam jumpa pers di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat,
Senin, 8 Mei 2017. Penelitian itu melibatkan salah satu perusahaan komersialisasi digital di Indonesia yaitu Go-Jek.

Baca: Pengaturan Taksi Online Bentuk dari Masa Transisi Digital

Penelitian itu dilakukan dengan menggunakan metode pencuplikan acak murni (pure random sampling) terhadap 3.213 mitra pengemudi roda dua, 2.801 mitra pengemudi roda empat, serta 4.048 pelanggan yang aktif dalam tiga bulan terakhir.
Sampel itu diambil dari 15 lokasi, dengan 50 persen berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi yang tercatat sebagai wilayah dengan jumlah pengemudi dan pelanggan terbanyak.

Riset ini, kata Inaya, memiliki margin of error sebesar 1,5 persen. Selain itu, dari hasil survei diketahui kebanyakan mitra pengemudi dapat mengantongi uang lebih besar dari rata-rata upah minimum nasional dengan jam kerja yang dirasa lebih fleksibel.

Selain pengemudi dan pelanggan, Inaya, menyebutkan usaha kecil menengah dalam bidang kuliner juga ikut kecipratan dampaknya. “Meningkat penjualannya karena ada jasa antar makanan.” Namun untuk mengetahui dampak secara lebih
luas terhadap ekonomi Indonesia atau masyarakat selain mitra dan pelanggan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Inaya berharap dengan adanya riset mengenai perubahan-perubahan sosial seperti ini, pemerintah dapat mengambil kebijakan dan pendekatan program-program pemberdayaan masyarakat secara lebih tepat.

Baca: Dampak Pembatasan Kuota Transportasi Online, Ini ...

Salah satu parameter yang diambil dalam penelitian ini, kata Peneliti Utama Puskakom UI Alfindra Primaldhi adalah tingkat pendidikan mitra pengemudi. Hasil survei menunjukkan bahwa mitra pengemudi paling banyak berasal dari
lulusan sekolah menengah atas. Hal ini, sejalan dengan data yang dikeluarkan Biro Pusat Statistik pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa 41 persen pengangguran di Indonesia berasal dari lulusan sekolah menengah atas. “Artinya aplikasi
on-demand ini telah membuka peluang kerja bagi kelompok besar pengangguran di Indonesia,” ujar dia.

CAESAR AKBAR|SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

24 April 2020

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.

Baca Selengkapnya

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

24 April 2020

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

24 April 2020

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

24 April 2020

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

24 April 2020

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

Berdasarkan peringkat Times Higher Education Universitas Indonesia berada di urutan ke 47, UGM 72, dan IPB peringkat 77.

Baca Selengkapnya

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

23 April 2020

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

Pengamat dari Puskapol UI menyebut munculnya Prabowo yang membela Jokowi menunjukkan pemerintah sedang dalam tekanan menghadapi Covid-19.

Baca Selengkapnya

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

18 April 2020

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

Inovasi APD ini diharapkan mampu melindungi para petugas medis yang bertugas merawat para pasien COVID-19.

Baca Selengkapnya

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

14 April 2020

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

Jumlah tersebut terdiri atas 739 calon mahasiswa program Vokasi, 640 program Sarjana Kelas Paralel, dan 257 program Sarjana Kelas Internasional.

Baca Selengkapnya

UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

8 April 2020

UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

Setelah SNMPTN 2020, ada jalur penerimaan lain yang dibuka yakni SBMPTN dan SIMAK UI. Proses seleksi ikut dipengaruhi wabah COVID-19.

Baca Selengkapnya

UI Kembangkan Ventilator Transport untuk Penanganan COVID-19

7 April 2020

UI Kembangkan Ventilator Transport untuk Penanganan COVID-19

COVENT-20 mudah dioperasikan dan aman bagi PDP atau pasien positif COVID-19 untuk perjalanan dari rumah atau ruangan observasi ke ruangan isolasi.

Baca Selengkapnya