BPS: Angka Pengangguran Menurun pada Februari 2017

Reporter

Jumat, 5 Mei 2017 16:31 WIB

Para pencari kerja memadati Job For Career di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (4/4). Bursa kerja yang diadakan dari 4 sampai 5 April tersebut diikuti oleh berbagai perusahaan terkemuka yang menyediakan ratusan lowongan perkerjaan di berbagai bidang tersedia bagi lulusan SMA, D1, D3, hinggan S1. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun pada Februari 2017 sebesar 5,33 persen dibanding pada periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 5,50 persen. Angka TPT tersebut juga lebih rendah dibanding Agustus 2016, yakni 5,61 persen.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, TPT merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.

Baca: Jumlah Pengangguran RI 5,5 Persen Per Februari 2016

”Berbagai kebijakan pemerintah terkait dengan penciptaan lapangan kerja tampaknya cukup berhasil menekan tingkat pengangguran,” tutur Suhariyanto dalam acara konferensi pers di Kantor Badan Pusat Statistik, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Mei 2017.

Berdasarkan komposisi, TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di pedesaan. Pada Februari 2017, TPT di kota sebesar 6,50 persen, sedangkan TPT di pedesaan hanya sebesar 4,00 persen.

Dibanding setahun yang lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran, baik di perkotaan maupun pedesaan, yaitu TPT di perkotaan turun sebesar 0,03 persen poin, sedangkan TPT di pedesaan turun sebesar 0,35 persen poin.

Simak: BPS: Pengangguran Terbuka di Indonesia Capai 7,02 Juta Orang

”Bisa dilihat di sana, untuk tingkat pengangguran di kota, itu turun dari 6,53 persen ke 6,5 persen, hanya turun 0,03 persen. Namun di desa, tingkat pengangguran turun lebih tajam dari 4,35 persen ke 4 persen,” kata Suhariyanto.

Deputi Bidang Statistik Sosial M. Sairi Hasbullah menambahkan, penurunan tingkat pengangguran di desa disebabkan oleh daya serap di sektor pertanian karena lebih banyak masa panen yang dilakukan pada Februari lalu, sehingga daya serap tenaga kerja sektor pertanian lebih tinggi pada Februari 2017. “Karena itu, angka penganggurannya pun lebih rendah,” kata Sairi.

DESTRIANITA



Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

24 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

26 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

26 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya