TNP2L Beberkan Penyebab Utama Ketimpangan Ekonomi  

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 5 Mei 2017 01:40 WIB

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, bersama warga di perkampungan kumuh Karuwisi saat kunjungan kerja di Makassar, Sulsel, 15 November 2014. Kunjungan kerja Menteri Sosial untuk mensosialisasikan pengentasan kemiskinan, memberdayakan program masyarakat miskin berbasis kelurahan dan memperkuat kelembagaan dalam penanganan kemiskinan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pokja Pemantauan dan Evaluasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Elan Satriawan mengatakan salah satu penyebab utama ketimpangan ekonomi di Indonesia adalah tingginya konsentrasi kekayaan pada sekelompok kecil masyarakat. Pertumbuhan pendapatan kelompok masyarakat kaya dan miskin jauh berbeda.

Elan mengatakan rasio Gini Indonesia saat ini belum begitu mengkhawatirkan dibanding negara lain, seperti Amerika Latin dan Cina. "Tapi yang mengkhawatirkan adalah pertumbuhan rasio Gini," katanya dalam diskusi mengenai Harga Ketimpangan Ekonomi di Gedung Tempo, Jakarta, Kamis, 4 Mei 2017. Ia mengatakan ketimpangan ekonomi di negara ini melesat dengan sangat cepat, sedangkan penurunan kemiskinan berjalan lambat.

Baca: Bank Dunia dan Swasta Bidik Pemberantasan Kemiskinan di Permukiman

Indonesia pernah menjadi model pengentasan ketimpangan sebelum krisis ekonomi, yaitu hingga 1996. Pemerintah berhasil menurunkan presentase kemiskinan menjadi 17 persen dari 40 persen. Elan mengatakan penurunan tingkat kemiskinan sudah mulai berada di jalurnya seusai krisis, tapi kecepatannya melambat. Salah satu tantangannya adalah variasi pendapatan dan pengeluaran antara beberapa daerah, yang disebut Elan sangat luar biasa.

Elan menambahkan, penyebab lain ketimpangan adalah ketimpangan akses layanan dasar. Akses pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar tidak bisa dinikmati semua lapisan masyarakat. Kalaupun bisa, kualitas layanan tak sama di semua daerah.

Ia mengatakan kurangnya akses terhadap layanan tersebut bisa mengurangi kualitas pekerjaan masyarakatnya. Akhirnya, muncul ketimpangan kualitas pekerjaan yang bersumber dari perbedaan produktivitas dan jenis pekerjaan.

Penyebab lain ketimpangan adalah rendahnya kemampuan masyarakat menghadapi guncangan. Elan mengatakan masyarakat miskin cenderung rentan menghadapi situasi mengguncang, seperti kenaikan harga pangan.

Elan menambahkan, kerentanan itu dipicu situasi kesejahteraan masyarakat rentan yang sebenarnya tidak berada jauh dari garis kemiskinan. Rumah tangga yang tercatat sebagai miskin berjumlah 6,5 juta. Namun rumah tangga yang masuk kategori rentan bisa mencapai 25 juta.

Baca: Pemerintah Siapkan Kebijakan Ekonomi Baru Kurangi Kemiskinan

Elan berujar terdapat beberapa opsi kebijakan untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan. Salah satunya meningkatkan belanja sosial dan subsidi bersasaran. Indonesia termasuk negara yang memiliki alokasi program perlindungan sosial yang rendah.

Strategi lain adalah meningkatkan akses usaha kecil dan mikro melalui program kredit usaha rakyat (KUR). Elan mengatakan penurunan tingkat suku bunga mendorong KUR selama 2016 lebih ekspansif. Tahun itu, sekitar 60 persen atau 2,6 juta orang menjadi debitur baru KUR.

Menurut Elan, pemerintah butuh upaya ekstra untuk memperluas basis program KUR. Salah satunya pendampingan dan edukasi bagi UMK, program penjangkauan UMK, program penjaminan, dan penyaluran KUR melalui lembaga keuangan mikro dan koperasi.

Elan mengatakan pemerintah juga bisa memantau meningkatkan efektivitas anggaran. Pemerintah disarankan meningkatkan program perlindungan dan subsidi publik serta memperbaiki rancangan dan kualitas implementasi program tersebut.

Pemerintah juga diminta mempertajam alokasi anggaran untuk pembiayaan layanan dasar. Selain itu, menurut Elan, pemerintah harus mendorong perubahan alokasi dana desa yang lebih berkeadilan serta memastikan pemanfaatan yang lebih efektif.

VINDRY FLORENTIN


Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

2 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

6 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

8 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

23 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

23 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

34 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo

Baca Selengkapnya

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

54 hari lalu

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

Pemerintah mesti membuat kebijakan yang bisa mengendalikan harga pangan karena bisa menambah jumlah kemiskinan baru.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

54 hari lalu

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kembali menyatakan optimismenya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

58 hari lalu

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan akan menerapkan pajak lebih tinggi bagi orang kaya di negaranya.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya