ADB Siapkan Dana 4,2 Miliar Dolar AS untuk Air Asia Pasifik

Reporter

Rabu, 3 Mei 2017 17:07 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao (kanan) meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, 1 Februari 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Yokohama - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menggelontorkan dana sebesar USS 4,2 miliar untuk program ketahanan air di daerah Asia dan Pasifik tahun ini. Jumlah tersebut, jauh lebih besar ketimbang tahun lalu yang hanya US$ 2,4 miliar, yang berhasil dipinjamkan.

Amy Leung, Deputy Director General Concurrently Chief Thematic Officer, mengatakan ADB sangat konsentrasi terhadap program ketahanan air di daerah Asia dan Pasifik. “Ada banyak cara untuk menjaga ketahanan air,” kata Amy di Yokohama, Jepang, 3 Mei 2017.

Baca: ADB: Biaya Infrastruktur di Asia Bisa Melebihi US$ 22,6 T

Ia menyebutkan salah satu cara agar menjaga ketahanan air yakni mengurangi tingkat kebocaran ketersediaan air baku. Pekerjaan ini bisa dikerjakan oleh pemerintah atau swasta yang menjadi operator air. Di Jakarta, misalnya, PAM Jaya bersama dengan dua operatornya: Aetra dan Palya diharapkan terus mengurangi tingkat kebocoran air.

Baca: ADB Jelaskan Mengapa Ekonomi Indonesia Terus Tumbuh

Selain itu, Amy mengatakan program lain yang bisa dirancangan pemerintah maupun swasta untuk ketahanan air yakni dengan membangun tempat pengolahan limbah. Menurut dia, air limbah termasuk juga tinja bisa diolah dengan teknologi yang dapat menambah ketersediaan air.

Di Ibu Kota, PD Pal Jaya merupakan perusahaan pemerintah Jakarta yang bergerak di bidang mengolah limbah, termasuk tinja. Perusahaan pelat merah ini hanya mengolah limbah sebanyak 35 ribu meter kubik saban harinya. Padahal, menurut Direktur Teknik Pal Jaya Juniper Panjaitan pada Januari lalu, setiap hari Jakarta menghasilkan limbah sebanyak 2 juta meter kubik.

Amy mengatakan salah satu dana terbesar digelontorkan untuk proyek pengolahan limbah dan sanitasi. Dari USS 4,2 miliar, sekitar 35 persen atau US$ 1,4 miliar untuk proyek – proyek tersebut. Selain itu, dana yang paling besar untuk program pembangunan irigasi dan drainase sekitar US$ 1,5 miliar.

Adapun pada 2016, dari US$ 2,4 miliar yang digelontorkan sebagian besar digunakan untuk proyek pengolahan limbah dan sanitasi sekitar US$ 1,4 miliar. Selain itu, dana digunakan di antaranya untuk pembangunan saluran irigasi, penanganan banjir, dan pembangunan hidro power.

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

10 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

16 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

27 Desember 2023

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

IKN telah mengumumkan rencananya untuk merilis Rancangan Dokumen Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada awal tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

ADB Luncurkan Strategi Dukung IKN Bebas Emisi Karbon pada 2045

4 Desember 2023

ADB Luncurkan Strategi Dukung IKN Bebas Emisi Karbon pada 2045

ADB meluncurkan Strategi Nol Bersih atau Net Zero Strategy untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) agar bebas emisi karbon pada 2045.

Baca Selengkapnya

Pakar Beberkan Tantangan Terbesar Wujudkan Emisi Nol Karbon, Apa Itu?

7 November 2023

Pakar Beberkan Tantangan Terbesar Wujudkan Emisi Nol Karbon, Apa Itu?

Peneliti Ekonomi Lingkungan, Andhyta Firselly Utami, mengatakan ada tantangan terbesar dalam transisi menuju emisi nol karbon.

Baca Selengkapnya

Dampak Jangka Panjang ADB pada Pertumbuhan Anak

13 Oktober 2023

Dampak Jangka Panjang ADB pada Pertumbuhan Anak

Bayi yang mengalami anemia defisiensi zat besi (ADB) dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kecerdasan dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembangunan IKN Pulihkan Ekosistem yang Hilang Akibat Eksploitasi di Kalimantan Timur

10 September 2023

Pemerintah Klaim Pembangunan IKN Pulihkan Ekosistem yang Hilang Akibat Eksploitasi di Kalimantan Timur

Otorita IKN Nusantara mengklaim pembangunan IKN memberi peluang merevitalisasi ekosistem yang hilang akibat ekstraksi sumber daya alam masif di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Bertemu Direksi ADB, Sri Mulyani: Bahas Optimalisasi Peran di Asia Tenggara

23 Agustus 2023

Bertemu Direksi ADB, Sri Mulyani: Bahas Optimalisasi Peran di Asia Tenggara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Dewan Direksi Bank Pembangunan Asia (ADB) di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu

Baca Selengkapnya

BKF Kemenkeu Gandeng ADB Atasi Perubahan Iklim

27 Juli 2023

BKF Kemenkeu Gandeng ADB Atasi Perubahan Iklim

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan atau BKF Kemenkeu menggandeng Asian Development Bank (ADB) untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya