BPJS Ketenagakerjaan dan REI Percepat Bangun Rumah Pekerja  

Reporter

Rabu, 3 Mei 2017 16:27 WIB

ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan mempercepat realisasi pengadaan rumah bagi pekerja dengan menggandeng organisasi pengembang perumahan Real Estat Indonesia (REI) dengan mengikatnya dalam nota kesepahaman (MOU).

MOU itu ditandatangani Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto dengan Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata dan Sekretaris Jenderal Totok Lusida di forum Musda ke-12 REI Jawa Tengah di Semarang, Rabu, 3 Mei 2017.

BPJS Ketenagakerjaan menyediakan fasilitas pembiayaan perumahan sebagai manfaat layanan tambahan (MLT) yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 35 Tahun 2016. Sebelumnya badan publik itu bekerja sama dengan Bank BTN.

Dalam nota kesepahaman tersebut disepakati para pihak akan mensosialisasikan kepada semua peserta jaminan sosial tentang layanan tambahan perumahan, yang pengadaannya dilaksanakan REI. Keduanya juga sepakat berkoordinasi di tingkat pusat, provinsi, kota, dan kabupaten di seluruh Indonesia untuk memastikan para pekerja mendapatkan fasilitas perumahan.

Agus Susanto mengatakan hanya dengan terdaftar menjadi peserta aktif minimal satu tahun, pekerja sudah bisa mendapatkan manfaat pembiayaan perumahan dengan bunga yang sangat rendah.

"Kami berharap para peserta BPJS Ketenagakerjaan memiliki rumah sendiri," ujar Agus.

Syaratnya, rumah yang diajukan merupakan rumah pertama, jadi peserta aktif tiga program BPJS Ketenagakerjaan, yaitu JHT, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Serius Dukung Program Sejuta Rumah

Jangka waktu maksimal kredit untuk kepemilikan rumah hingga 20 tahun, sedangkan jangka waktu pinjaman uang muka perumahan (UMP) mengacu pada ketentuan yang ditetapkan, yaitu dengan batas maksimal 15 tahun.

Perhitungan suku bunga yang berlaku mengacu pada ketentuan yang ditetapkan sesuai dengan BI Repo Rate (RR). Khusus untuk pembiayaan rumah melalui kredit pemilikan rumah (KPR) non-subsidi dan pinjaman uang muka, peserta atau debitur dikenakan suku bunga BI RR ditambah 3 persen per tahun dengan sistem anuitas tahunan sesuai dengan perhitungan bank kerja sama.

Adapun suku bunga kredit pemilikan rumah subsidi mengacu pada ketentuan yang ditetapkan pemerintah, yaitu 5 persen, juga dengan sistem anuitas tahunan dari bank kerja sama.

Para pengembang anggota REI, yang membangun perumahan untuk pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan, juga dapat mendapatkan fasilitas pembiayaan kredit konstruksi dengan tingkat suku bunga yang rendah, yaitu suku bunga BI RR ditambah 4 persen per tahun. "Dengan fasilitas ini diharapkan para pengembang, khususnya anggota REI, akan lebih semangat membangun perumahan untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan," ucap Agus.

Kerja sama dengan DPP REI ini, menurut Agus, merupakan wujud keseriusan BPJS Ketenagakerjaan membantu pekerja mendapatkan hunian yang layak dan terjangkau serta mendukung program sejuta rumah dari pemerintah.

BPJS Ketenagakerjaan dalam proses memperluas jaringan pembiayaan melalui perbankan milik pemerintah, termasuk BPD, agar akses fasilitas pembiayaan perumahan ini dapat dinikmati masyarakat pekerja sebanyak-banyaknya. "Kami berharap kerja sama dengan berbagai pihak, seperti REI, ini dapat membantu pekerja memiliki rumah idaman yang terjangkau dan meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Agus.

ANTARA

Berita terkait

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

5 hari lalu

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ungkap kemungkinan Prabowo bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

6 hari lalu

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

Wakil Menteri BUMN sebut pemerintah masih kurang memberikan pendanaan untuk developer, guna memberikan pengadaan hunianuntuk masyarakat

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

8 hari lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

8 hari lalu

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, buka suara perihal usulan Apindo agar pemerintahan baru membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

18 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

23 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

44 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

52 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

20 Maret 2024

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

13 Maret 2024

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya