Nelayan menunjukkan foto Menteri Susi Pudjiastuti dalam aksi menolak Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan di Tegal, 28 Januari 2015. Alat tangkap ikan cantrang dogol yang digunakan mayoritas nelayan di Tegal termasuk satu dari enam jenis pukat tarik berkapal. TEMPO/Dinda Leo Listy
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo terkait kontroversi penggunaan cantrang dalam penangkapan ikan di laut. Menurut Susi, Jokowi memerintahkannya untuk memperpanjang masa penggunaan cantrang.
"Tadi saya menghadap Presiden. Dari hari Minggu saya sudah memohon waktu dan arahan dari Presiden Jokowi. Hasilnya, kita perpanjang penggunaan cantrang sampai akhir 2017," ujar Susi saat dicegat di Istana Kepresidenan, Rabu 3 Mei 2017.
Sebagaimana telah diberitakan, Kementerian Kelautan telah mengeluarkan surat edaran Nomor 72/MEN-KP/II/2016 yang pada intinya melarang penggunaan cantrang atau segala jenis pukat untuk menangkap ikan. Sebab, cantrang dianggap tidak ramah lingkungan.
Pengganti cantrang yang disiapkan Kementerian Kelautan adalah gillnet. Gillnet adalah jaring vertikal yang dipasang membentang sehingga menjerat ikan yang mencoba melewatinya. Sejak awal 2017, kementerian mulai membagikan alat itu sekaligus melakukan pelatihan terkait penggunaannya. Sayangnya, belum semua nelayan mendapat, sehingga banyak yang tetap melaut dengan cantrang.
Susi menyakinkan bahwa penggantian cantrang dengan gillnet akan tetap dilakukan. Namun, lagi-lagi, hal itu hanya terbatas pada kapal dengan ukuran 10 GT. "Untuk yang besar, kita asistensi ke perbankan," ujarnya.
Susi menuturkan perpanjangan masa penggunaan cantrang itu hanya berlaku di daerah tertentu saja. Sesuai arahan Jokowi, cantrang akan dipertahankan di kawasan Pulau Jawa saja.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
44 menit lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.