Indonesia-ExxonMobil Negosiasi Ulang Kontrak Natuna
Reporter
Editor
Kamis, 2 November 2006 18:04 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:emerintah Indonesia dan ExxonMobil Oil Indonesia melakukan negosiasi ulang kontrak pengembangan blok gas Natuna D Alpha. Tujuan negosiasi itu, menurut Kepala Badan Pengelola Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Kardaya Warnika, agar syarat kontrak menjadi lebih baik untuk pemerintah dibandingkan kontrak lama yang ditandatangani pada 1995 lalu.Dia menjelaskan saat ini sudah sudah mulai pembicaraan untuk negosiasi kontrak baru tersebut. "Kami mau ada term kontrak lebih baik termasuk soal split (bagi hasil)," kata Kardaya di Jakarta kemarin. Dalam kontrak lama, bagi hasil yang diperoleh ExxonMobil 100 persen dan pemerintah nol persen. Pemerintah hanya mendapat bagian dari pajak yang disetor ExxonMobil. Kardaya membenarkan awalnya ada tiga opsi yang diajukan pemerintah soal keputusan akhir kontrak Natuna. Pemerintah berpendapat kontrak berakhir sejak 2005 dengan masa perpanjangan bersyarat selama 2 tahun sedangkan ExxonMobil bersikukuh berakhir pada 2009. Ketiga opsi itu meliputi : Pertama melakukan tender ulang untuk Blok Natuna. Kedua, blok tersebut diserahkan ke Pertamina. Ketiga melakukan renegosiasi kontrak dengan term and condition lebih baik untuk pemerintah. Kardaya menambahkan opsi yang dijalankan BP Migas saat ini yang ketiga."Kami sedang melakukan pembicaraan negosiasi ulang kontrak, sehingga opsi pertama dan kedua tidak dilakukan" katanya. Juru Bicara ExxonMobil Deva Rachman membenarkan telah ada kesepakatan untuk memulai pembicaraan negosiasi kontrak. "Dalam waktu dekat ada pembicaraan negosiasi," katanya. Muhamad Fasabeni
Berita terkait
Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur
12 menit lalu
Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur
PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.