Jokowi Ajari Bagaimana Bertarung Menggaet Investor

Reporter

Rabu, 26 April 2017 16:46 WIB

Wakil Presiden Amerika Serikat Micahel Pence berbincang dengan Presiden Indonesia, Jokowi saat berkunjung ke Istana Kepresidenan di Jakarta, 20 April 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali mengatakan bahwa Indonesia tengah bertarung dengan negara-negara lain di Asia untuk merebut perhatian calon investor. Hal itu, kata Jokowi, mengingat banyak negara-negara di Asia tengah berupaya mendorong pertumbuhan ekonominya. Oleh karenanya, ia tidak menganggap pemimpin negara tetangga hanya sebagai teman.

"Semua orang (investor) sekarang melihat ke Asia Timur, ke Asia. Jadi, kepala pemerintahan di Asia Timur, kamu pesaing saya, kamu bukan teman saya. Saya selalu berpikir seperti itu di otak. Di foto kelihatan akrab, di otak saya berkata dia saingan saya," kata Jokowi pada saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta, Rabu, 26 April 2017.

Baca: Isu Perombakan Kabinet, Ini Menteri yang Rawan Digeser Jokowi

Presiden Jokowi menyatakan hal itu juga karena melihat calon-calon investor yang ada mudah sekali memindahkan target investasinya. Begitu mendapat impresi tak baik dari satu negara, kata Presiden Joko Widodo, target investasinya akan dirubah dalam hitungan detik. Dan, merebut kesempatan perubahan itu yang tidak mudah bagi kepala negara manapun.

"Kalau investor gak jadi invest, itu karena pindah tempat, bukan karena benar-benar gak jadi investasi. Nggak jadi di Indonesia, dia bisa saja investasi di Vietnam, Thailand, atau Myanmar yang mungkin memberikan kenyamanan," ujar Jokowi.

Baca: Isu Ahok Masuk Jika Reshuffle Kabinet, Jokowi: Masih Gubernur

Jokowi menerangkan, banyak hal yang harus dilakukan agar Indonesia lebih mudah menggaet investor ke depannya. Selain mempermudah perizinan dan pelayanan, kata Presiden Joko Widodo, memberikan kepastian hukum yang kuat juga merupakan kunci untuk menarik minat investor.

"Itu yang harus diubah kalau tidak ingin ditinggal negara lain. Kita rugi dua kali kalau ada perpindahan investasi. Pertama kita kehilangan investasi, hal yang kedua adalah saingan kita yang dapat investasinya," ujarnya.

ISTMAN MP

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

10 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

15 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

20 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

22 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

23 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya