Jokowi Sebut Pengusaha Indonesia Kurang Inovatif, Kenapa?  

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 26 April 2017 12:56 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi). REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo berharap Indonesia segera berbenah dalam mengembangkan teknologi supaya tidak tertinggal dari negara lain. Indonesia, menurut Jokowi, dianggap masih terlalu konservatif dan kurang fantastis dalam pengembangan teknologi.

"Lihat Elon Musk. Dia sudah memikirkan Hyperloop, Space X," katanya saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 26 April 2017. "Cari di Google kalau belum ngerti. Pikirkan masa depan yang fantastis."

Jokowi membandingkan Indonesia dengan negara lain yang sudah memikirkan perjalanan ke angkasa. Saat ini, Indonesia masih memikirkan jalan ke pelabuhan.

Baca: Ketika Presiden Jokowi Membahas Pengembangan Teknologi Digital

Musk merupakan pengusaha sekaligus inventor asal Afrika Selatan. Ia menciptakan perusahaan-perusahaan teknologi, seperti Space X, Neuralink, Tesla, OpenAI, SolarCity, hingga PayPal. Forbes menyebutkan Musk sebagai satu dari figur paling berpengaruh dan berkuasa di bidang teknologi.

Space X, salah satu perusahaan Musk, memiliki target menciptakan transportasi luar angkasa dan kolonisasi Mars. Neuralink, perusahaan yang baru Musk buat, yang bergerak dalam pengembangan teknologi neuron berupa komputer implan untuk otak manusia.

Jokowi mencontohkan nama lain, Jack Ma, sang penemu perusahaan e-commerce bernama Ali Baba. Ali Baba sudah mengakuisisi e-commerce Indonesia, Lazada.

Baca pula: Presiden Jokowi Minta Pengusaha Ikut Mengembangkan Teknologi Digital

Menurut Jokowi, salah satu temuan Jack Ma yang sudah jamak di Indonesia adalah AliPay. AliPay merupakan online payment platform. AliPay memungkinkan publik tak perlu lagi menggunakan uang fisik atau kartu kredit saat bertransaksi, dan cukup menggunakan koneksi internet dan gawai. Di Indonesia, hal serupa masih dalam pengembangan dan belum terimplementasi secara luas.

"Di Cina, bayar tunai di toko-toko besar mungkin diketawain sekarang. Akan ditawari apakah bayar pakai credit (card) atau mobile. Coba, bayar pakai handphone, pakai handphone," ujarnya. Ia seolah menunjukkan rasa heran dan gemas.

Baca: Jokowi Sebut 6 Masalah Ini Hambat Kemajuan Indonesia

Jokowi mengakui jalan yang harus dilalui Indonesia begitu panjang untuk mengejar ketertinggalan, tapi bukan berarti tidak bisa. Apalagi jika pengembangan teknologi tidak selalu berkutat pada hal-hal konvensional.

"Dulu kita bicara internet (dial up), tak lama kemudian bicara mobile internet," kata Jokowi. "Belum selesai bicara mobile internet, sudah ada artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Itulah kecepatan yang harus kita ikuti."

ISTMAN M.P.

Berita terkait

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

6 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

9 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

10 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

18 hari lalu

10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

Pengusaha Amerika Serikat masih mendominasi daftar peringkat teratas Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes. Pengusaha Cina tertinggal jauh.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

32 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

33 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

36 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

36 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya