Ekonomi Kuartal I Tumbuh Rendah, Ini Sebabnya

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 21 April 2017 15:21 WIB

Pegawai Sekuritas mengamati pergerakan saham perusahaan di Jakarta, 20 Oktober 2014. IHSG ditutup menguat bahkan menjadi kenaikan tertinggi di Asia pada hari ini. ANTARA/OJT/Dyah Dwi Astuti

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bahana Sekuritas memperkirakan ekonomi pada kuartal pertama 2017, akan tumbuh sekitar 4,95 persen, turun dibandingkan perkiraan semula sekitar 5,1 persen. Pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh masih stabilnya konsumsi rumah tangga, tumbuhnya investasi serta ekspor yang masih mencatat pertumbuhan positif, meski belanja pemerintah masih lambat. Tumbuhnya ekonomi Cina akan memberi dampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia.


''Dengan melihat perkembangan ekonomi secara global dan domestik, serta tekanan inflasi di dalam negeri serta global, tidak ada keperluan mendesak bagi BI untuk melakukan pengetatan moneter hingga akhir tahun ini,'' kata Ekonom Fakhrul Fulvian, melalui siaran pers, Jumat, 21 April 2017.

Baca: Sri Mulyani Pesan Ini kepada Mahasiswa STAN dalam Kuliah Umum


Bahana meyakini meski saat ini perbankan dan korporasi masih melakukan konsolidasi, ke depan dengan pertumbuhan ekonomi Cina yang akan memberi dampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia, ekonomi domestik akan tumbuh lebih baik dibanding tahun lalu.

Semakin kuatnya prospek pertumbuhan ekonomi global dan Cina, pada akhirnya akan berdampak positif terhadap ekonomi domestik yang akan memicu masuknya arus modal ke dalam negeri, sehingga perusahaan sekuritas milik negara ini meyakini sangat terbuka ruang bagi penguatan Rupiah ke kisaran Rp 12.900/dolar pada kuartal dua tahun ini.

Sejak awal tahun ini, arus modal asing sudah kembali ke Indonesia, yang tercermin pada peningkatan cadangan devisa Indonesia yang telah mencapai US$121,81 miliar pada akhir Maret, dibandingkan posisi akhir 2016 sebesar US$116,36 miliar.

Baca: Laporkan Hasil Pemeriksaan 2016 ke Jokowi, Simak Penjelasan BPK


Namun, perlu diperhatikan bahwa kenaikan harga komoditas secara global yang naik cukup cepat bisa berakibat negatif terhadap obligasi pemerintah, sebab kenaikan harga komoditas bisa meningkatkan prospek inflasi. Bahana memperkirakan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun berpotensi turun ke 6,7 persen, dari level saat ini sebesar 7,1 persen.

Rapat Dewan Gubernur memandang transmisi pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial masih akan berlanjut, namun semakin terbatas sejalan dengan kehati-hatian bank dalam mengelola risiko kredit.

Hal ini terlihat pada tingkat penyaluran kredit perbankan yang masih tumbuh hanya sebesar 8,6 persen secara tahunan pada akhir Februari 2017. Namun pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, seperti penerbitan saham baik melalui penerbitan saham perdana dan right issue, obligasi korporasi, dan medium term notes (MTN) terus mengalami peningkatan.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah di level 4,75 persen, untuk menjaga berlanjutnya pemulihan ekonomi di dalam negeri dengan tetap melihat berbagai risiko global yang terjadi termasuk wacana penurunan besaran neraca bank sentral US yang akan berdampak pada sistem keuangan secara global.

Bank Indonesia untuk yang pertama kali melihat pertumbuhan ekonomi Eropa positif dan memperkirakan tekanan inflasi global tidak lagi terlalu mengkhawatirkan setelah bulan lalu bank sentral sangat konsen dengan perkembangan inflasi di negara-negara maju, namun perekonomian secara domestik pada kuartal pertama tahun ini, tidak sekuat perkiraan semula.


BISNIS.COM


Advertising
Advertising


Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

11 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

29 November 2023

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.

Baca Selengkapnya